REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Isu pemecatan Jurgen Klopp mulai berhembus kencang. Ini karena penurunan performa yang dialami Liverpool.
The Reds berada di posisi ke-10 klasemen sementara. Sejauh musim ini berjalan, kubu Merseyside Merah hanya meraih delapan kemenangan dari 20 pertandingan Liga Primer. Teranyar, Jordan Henderson dan rekan-rekan dihajar Wolverhampton Wanderers, tiga gol tanpa balas di Molineux Stadium.
Mantan penggawa klub tersebut, Stan Collymore diminta membahas rumor yang beredar. Sosok yang kini menjadi pundit berharap para petinggi klub membuat perhituangan matang sebelum mengambil keputusan. Menurutnya, Klopp tetap salah satu yang terbaik.
"Jika FSG memecat Klopp, tidak ada orang lain di luar sana yang lebih siap untuk menjalankan pekerjaan menjadi lebih baik," kata Collymore, dikutip dari laman Mirror, Rabu (8/2/2023).
Ia memahami sang arsitek mulai kesulitan. Namun, itu tidak berarti yang bersangkutan harus langsung diberhentikan. Bagaimana pun eks juru taktik Borussia Dortmund itu sudah sangat mengenal anak asuhnya.
Ia membawa sesuatu yang baru di the Reds. Bersama Klopp, Merseyside Merah kembali disegani. Tak hanya di Inggris, melainkan juga di Eropa.
"Jadi siapa pun yang memanggilnya harus berhati-hati dengan apa yang mereka inginkan. Jika dia tersedia (bebas), Anda akan melihat Real Madrid, Bayern Muenchen, PSG dan bahkan Chelsea berbaris (mengincar tanda tangan Klopp)," ujar Collymore.
Sang pundit menilai situasi selama enam bulan terakhir, tak bisa menghapus jasa Klopp. Pria kelahiran Stuttgart itu seorang diri merevolusi gaya permainan Liverpool. Puncaknya mereka telah memenangkan semua trofi.
"Ingat di mana Liverpool berada ketika dia masuk? Mereka benar-benar berantakan (saat itu)," ujar Collymore.
Kini the Reds balik lagi ke habitat asli sebagai klub raksasa. Tim tersebut juga bisa menarik minat pemain bintang untuk bergabung. Keadaan demikian tak terlihat sebelum Klopp datang.