Selasa 28 Feb 2023 13:40 WIB

Siap-Siap, BMKG Umumkan Ajang World Superbike di Mandalika Berpotensi Hujan

World Superbike akan digelar akhir pekan ini.

Balapan World Superbike. World Superbike di Mandalika akhir pekan ini diprediksi akan diguyur hujan.
Foto: EPA-EFE/JOEL CARRETT AUSTRALIA AND NEW ZEALAN
Balapan World Superbike. World Superbike di Mandalika akhir pekan ini diprediksi akan diguyur hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan masih ada potensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang pada ajang World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Masih ada peluang terjadinya hujan tanggal 3-5 Maret di Mandalika," kata Prakirawan BMKG Zaenudin Abdul Majid, Lombok, Nur Siti Zulaicha dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa (28/2/2023). 

Baca Juga

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sebagian wilayah Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Sumbawa Barat, dan Sumbawa pada siang hingga sore hari.

"Waspada juga peningkatan kecepatan angin yang dapat menimbulkan pohon tumbang," katanya.

Sebelumnya BMKG menyatakan hujan masih berpeluang terjadi dalam sepuluh hari ke depan mulai akhir bulan Februari hingga awal Maret di wilayah NTB.

"Di periode musim hujan yang masih berlangsung di NTB saat ini masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya potensi bencana hidrometeorologis," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara, Cakra Mahasurya.

BMKG menyatakan potensi bencana hidrometeorologi dapat terjadi secara tiba- tiba dan bersifat lokal seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir.

"Masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari," katanya.

BMKG juga menyatakan aliran massa udara khususnya wilayah NTB masih didominasi oleh angin baratan. Hembusan angin baratan diprediksi akan bertahan hingga Maret 2023 seiring dengan masih aktifnya Monsun Asia yang mendominasi wilayah Indonesia.

Pergerakan MJO saat ini terpantau tidak aktif di wilayah Indonesia dan diprakirakan akan tetap tidak aktif hingga akhir Februari 2023. Prediksi anomali OLR secara spasial saat ini menunjukkan berkurangnya potensi pertumbuhan awan konvektif di wilayah Indonesia bagian selatan, termasuk NTB pada dasarian III Februari 2023.

"Rata-rata anomali suhu muka laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori Netral (-0.25 hingga +0.5C) dan diprakirakan tetap netral menuju hangat hingga Juni 2023," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement