Selasa 28 Feb 2023 21:54 WIB

Noel Le Graet Mundur dari Jabatan Presiden FFF di Tengah Tuduhan Pelecehan Seksual

Le Graet mengepalai Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) sejak 2011.

Noel Le Graet. mundur dari jabatan Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF)
Foto: REUTERS
Noel Le Graet. mundur dari jabatan Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF)

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Noel Le Graet telah mengundurkan diri sebagai Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) di tengah tuduhan pelecehan seksual. Audit kementerian pemerintah bulan ini menyimpulkan bahwa pria berusia 81 tahun itu tidak lagi memiliki "legitimasi yang diperlukan" untuk pekerjaan tersebut.

Le Graet, mengepalai FFF sejak 2011, mundur bulan lalu di tengah penyelidikan hukum atas tuduhan pelecehan seksual dan moral terhadap dirinya dan setelah audit dan laporan yang ditugaskan oleh kementerian olahraga.

Baca Juga

Awal bulan ini, audit kementerian olahraga Prancis menyimpulkan bahwa Le Graet tidak lagi layak untuk mengelola dan mewakili olahraga di Prancis dan "menyoroti perilaku yang tidak pantas dari Tuan Le Graet terhadap wanita".

Le Graet, yang memimpin komite eksekutif terakhirnya pada Selasa (28/2/2023), telah membantah melakukan kesalahan, dan FFF telah mengkritik audit kementerian sebagai kurang objektif.

"Noel Le Graet mengumumkan kepada Komite Eksekutif Federasi Sepak Bola Prancis keputusannya untuk mundur dari posisinya," kata FFF dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.

FFF mengatakan wakil presiden Philippe Diallo akan bertindak sebagai presiden sementara hingga 10 Juni, tanggal majelis federal berikutnya.

Le Graet, yang mandatnya akan berakhir pada 2024, juga mendapat kecaman karena memperpanjang kontrak pelatih timnas putra Didier Deschamps hingga 2026 dan karena membuat komentar yang merendahkan yang ditujukan kepada pelatih hebat Prancis Zinedine Zidane. 

Diallo memuji Le Graet setelah pertemuan komite eksekutif. "Itu pertemuan yang sangat penting bagi sepak bola Prancis yang dimulai dengan intervensi dari Tuan Le Graet. Sangat bermartabat, yang melalui keputusan yang diambil pagi ini, menunjukkan bahwa sekali lagi dia adalah salah satu pemimpin besar sepak bola Prancis," katanya.

Sepak bola Prancis telah mengalami kekacauan baru-baru ini meskipun tim nasional mencapai final Piala Dunia keempat mereka dalam tujuh edisi terakhir turnamen, kalah dari Argentina di Qatar pada Desember lalu.

Pelatih tim wanita Prancis, Corinne Diacre, juga mendapat kecaman dan masa depannya akan diputuskan pada 9 Maret oleh komite pemilihan FFF.

Kapten tim, Wendie Renard, mengatakan pekan lalu bahwa ia tidak akan bermain di Piala Dunia Wanita tahun ini. Menurut sebuah laporan di media Prancis, RMC Sport, Renard mengatakan bahwa ia tidak akan bermain untuk tim nasional selama Diacre masih menjabat sebagai pelatih.

Rekan sesama pemain internasional Marie-Antoinette Katoto dan Kadidiatou Diani juga menyatakan mundur dari tim nasional.

"Komite eksekutif telah memutuskan untuk mempercayakan sebuah kelompok kerja kecil dengan tugas untuk memeriksa pertanyaan ini secara mendalam dan menyerahkan kesimpulannya kepada komite eksekutif pada tanggal 9 Maret. Kita akan lihat pada tanggal 9 Maret apakah kita dapat mengambil keputusan. Keputusan akan diambil dengan cepat," kata anggota komite eksekutif FFF, Eric Borghini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement