Senin 03 Apr 2023 13:09 WIB

Lengsernya Empat Pelatih Berkelas di Liga Primer Inggris dalam Sebulan Terakhir

Liga Primer Inggris benar-benar kejam.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Graham Potter menonton pertandingan sepak bola Liga Champions antara Chelsea dan Red Bull Salzburg di Stamford Bridge di London, Inggris, di London, Inggris, Rabu, 14 September 2022. Chelsea telah memecat manajer Graham Potter dengan klub mendekam di tengah klasemen Premier League meski menghabiskan lebih dari $600 juta untuk membeli pemain di dua jendela transfer terakhir. Tim mengumumkan kepergian Potter pada Ahad, 2 April 2023.
Foto: AP Photo/Leila Coker, file
Graham Potter menonton pertandingan sepak bola Liga Champions antara Chelsea dan Red Bull Salzburg di Stamford Bridge di London, Inggris, di London, Inggris, Rabu, 14 September 2022. Chelsea telah memecat manajer Graham Potter dengan klub mendekam di tengah klasemen Premier League meski menghabiskan lebih dari $600 juta untuk membeli pemain di dua jendela transfer terakhir. Tim mengumumkan kepergian Potter pada Ahad, 2 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Liga Primer Inggris bisa menjadi kompetisi yang kejam bagi para pelatih. Kurang dari sebulan belakangan, sudah ada empat juru taktik yang dipecat.

Para arsitek tersebut, dikenal luas di panggung level atas sepak bola dunia. Siapa saja mereka. Nama pertama ada Patrick Vieira.

Baca Juga

Legenda hidup Arsenal ini mengakhiri kebersamaan dengan Crystal Palace pada 17 Maret 2023. Itu setelah Palace mendapatkan rentetan hasil negatif. The Eagles hanya meraih satu kemenangan dalam 16 pertandingan beruntun.

Hitungannya dari berbagai ajang. Selama periode tersebut, Joe Ward mengalami 10 kekalahan. Pihak klub tak bisa menahan lagi.

Total Vieira menangani Palace dalam 74 pertandingan. Selama periode tersebut ia mendapatkan 22 kemenangan dan merasakan 27 kekalahan. Sisanya, 25 partai berkesudahan imbang.

Kedua, ada Antonio Conte. Juru taktik asal Italia ini memiliki profil tinggi di dunia kepelatihan. Ia pernah membawa Juventus, Chelsea FC, serta Inter Milan meraih juara liga.

Sayang, petualangannya di Tottenham Hotspur tidak selalu berjalan mulus. Total ia membesut Spurs selama 16 bulan. Pada 26 Maret 2023, kedua kubu sepakat berpisah.

Conte menukangi the Lilywhites dalam 76 laga di berbagai ajang. Selama periode tersebut, ia mendapatkan 41 kemenangan, dan merasakan 23 kekalahan. Sisanya 12 duel berkesudahan imbang. Ia belum bisa membawa Tottenham melangkah jauh di Eropa musim ini.

Ketiga, ada Brendan Rodgers. Pria asal Irlandia Utara ini dipecat Leicester City pada 2 April 2023. Bukan sesuatu yang mengejutkan. Leicester sedang terpuruk.

The Foxes berpotensi terdegradasi. Jonny Evans dan rekan-rekan ada di posisi ke-19 klasemen sementara Liga Primer. Itu penyebab utama, sang arsitek dilengserkan.

Meski demikian, ia tetap memiliki beberapa kenangan positif di King Power Stadium. Lebih dari empat tahun, Rodgers melatih Leicester. Selama periode tersebut, ia membawa tim tersebut meraih gelar Piala FA dan Community Shield.

Keempat, Graham Potter. Masuknya Potter ke Chelsea sempat mengandung pro-kontra. Ia menggantikan pelatih kelas dunia bernama Thomas Tuchel.

Berjalannya waktu, Potter tak mampu mengangkat performa tim. Ia sudah diberi skuad yang mewah oleh pemilik baru, Todd Boehly dan jajarannya. Hal itu tak cukup membantu.

Sepanjang 2023, Chelsea hanya meraih empat kemenangan dari 16 pertandingan di berbagai ajang. The Blues tertahan di tangga ke-11 klasemen sementara Liga Primer. Pada Senin (3/4/2023), Potter akhrinya dipecat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement