REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Napoli Luciano Spalletti mengucapkan selamat kepada Milan atas keberhasilan lolos ke semifinal Liga Champions musim ini. Namun, ia tak lupa menyanjung para pemainnya yang menahan imbang Milan 1-1 pada leg kedua perempat final Liga Champions di Stadion Diego Armando Maradona, Rabu (19/4/2023) dini hari WIB.
"Pertama-tama, kami mengucapkan selamat kepada Milan atas kelolosan mereka. Mereka memainkan dua pertandingan di mana mereka memanfaatkan peluang dengan sebaik-baiknya, yang merupakan pertanda tim yang matang, yang tahu kapan harus menekan pedal gas dan kapan harus bertahan," kata Spalletti kepada Mediaset, dikutip Football Italia.
"Saya juga ingin memberikan pujian kepada para pemain saya, karena musim Liga Champions kami dimainkan pada level yang sangat tinggi. Kami membayar untuk beberapa momen naif, kami membayar untuk kurangnya pengalaman dalam menghadapi momen-momen pertandingan," ujarnya.
Ia mrngatakan, beberapa pemain Napoli yang kembali dari tugas internasional mengalami kesulitan, terutama Osimhen yang absen selama 20 hari setelah cedera. Kemudian beberapa kesalahan dan beberapa ketidakadilan, disebutnya menghampiri timnya.
Matteo Politano dan Mario Rui sama-sama mengalami cedera di babak pertama, pemain asal Italia itu terlihat menggunakan kruk saat peluit akhir pertandingan setelah lututnya terkilir.
Ini merupakan pertandingan ketiga dalam 16 hari melawan Milan, kalah 4-0 di Serie A pada 2 April, 1-0 di leg pertama perempat final, dan kemudian bermain imbang 1-1. Spalletti menampik Milan sebagai batu krypton bagi kekuatan raksasa Napoli pada musim ini.
"Tidak, karena kami mengambil inisiatif baik di Milan maupun di sini. Kami berada dalam kondisi yang fantastis sebelum jeda internasional, kemudian ketika kami kembali, ada begitu banyak pemain yang absen pada laga melawan Milan. Mungkin hasil di Turin membuat kami percaya bahwa liga hanyalah sebuah formalitas, sehingga kami tidak begitu fokus pada hasil 4-0 tersebut. Akan tetapi, dua laga di Liga benar-benar berbeda," jelasnya.
Ia menilai penalti Milan, walau gagal dieksekusi dengan sempurna, sesuatu yang bisa dihindari. Begitu juga gol Giroud yang seharusnya bisa dihindari, karena Napoli tampil seimbang dan menguasai bola ketika membiarkan Milan membalikkan keadaan.
"Mereka mencetak gol melalui pergerakan di dalam kotak penalti dan kami tidak mampu melakukan hal yang sama," kata dia.
Walau gagal ke semifinal, Napoli mempertahankan rekor tak terkalahkan di kandang Liga Champions, yang kini telah mencapai 13 pertandingan.