Ahad 30 Apr 2023 17:17 WIB

Cerita Harry Kane Soal Keterpurukan Spurs pada Musim Ini

Performa Tottenham Hotspur inkonsisten dengan berbagai pergantian di kursi pelatih.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Striker sekaligus kapten Tottenham Hotspur, Harry Kane.
Foto: AP Photo/David Cliff
Striker sekaligus kapten Tottenham Hotspur, Harry Kane.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tottenham Hotspur sebenarnya mengawali musim ini dengan torehan impresif. Di bawah kendali Antonio Conte, Spurs tidak terkalahkan di enam laga awal Liga Primer Inggris. Namun, memasuki pertengahan musim, Spurs seolah kehabisan bensin dan gagal menjaga konsistensi performa.

Bahkan, sepanjang Oktober 2022, Spurs sempat menelan kekalahan beruntun, termasuk saat dibekap Newcastle United, 1-2. Posisi the Lilywhites di papan klasemen sementara Liga Primer Inggris pun terus melorot. Sempat menempati peringkat ketiga, Spurs terpuruk ke peringkat ketujuh.

Baca Juga

The Lilwhites terlihat kesulitan untuk bisa bertahan di empat besar klasemen sementara. Telah tampil di 33 laga dengan koleksi 54 poin, Spurs masih terpaku di peringkat kelima. Klub asal London Utara itu masih tertinggal enam poin dari Manchester United, yang duduk di peringkat keempat.

Kapten sekaligus penyerang Spurs, Harry Kane, pun mengakui soal inkonsistensi performa the Lilywhites pada musim ini. Mencanangkan berbagai target pada awal musim, Spurs malah kesulitan untuk bisa tampil konsisten di level tertinggi.

Musim ini, ujar Kane, terbilang menjadi musim yang sangat sulit. Top skorer Piala Dunia 2018 itu pun membeberkan sejumlah alasan performa kurang memuaskan the Lilwhites pada musim ini. Salah satunya adalah dengan berbagai pergantian di kursi pelatih.

''Ada begitu banyak alasan, termasuk soal begitu banyaknya pergantian di tubuh tim. Sebagai pemain, Anda harus selalu bisa beradaptasi dengan situasi-situasi tersebut. Namun, tidak semudah itu,'' ujar Kane dalam wawancara dengan Sky Sports, Ahad (30/4/2023).

Pemain berusia 29 itu rasanya tidak berlebihan. Pada akhir Maret 2023, manajemen Spurs memilih untuk mengakhiri kerja sama dengan Conte. Keputusan ini diambil Spurs usai kritik keras pelatih asal Italia itu terhadap para petinggi the Lilywhites. Sebagai pengganti Conte, Spurs lantas menunjuk Christian Stellini.

Namun, usai Spurs menelan dua kekalahan, termasuk kekalahan, 1-6, dari Newcastle United, di empat laga Liga Primer Inggris, Stellini dipecat. Akhirnya, Ryan Mason ditunjuk sebagai pelatih sementara The Lilywhites. Laga debut Mason sebagai pelatih sementara Spurs pun berakhir cukup apik.

Spurs mampu menahan imbang Manchester United, meski sempat tertinggal dua gol pada babak pertama, tengah pekan lalu. Kane menilai, Mason telah membantu tim untuk bisa lepas dari keterpurukan. Memasuki pengujung musim ini, Kane pun berharap, Spurs masih bisa bertahan dalam perebutan empat besar.

''Dari saat ini hingga akhir musim, tidak banyak yang bisa dikatakan lagi. Kami masih memiliki peluang untuk bisa mengakhiri musim ini dengan lebih positif. Apabila kami bisa finish di empat besar pada musim ini atau tampil di kompetisi Eropa, maka kami bisa bersiap untuk musim depan,'' kata kapten timnas Inggris tersebut.

Di lima laga terakhir di pentas Liga Primer Inggris, Spurs masih akan melakoni sejumlah laga berat, termasuk saat melawat ke markas Liverpool, Ahad (30/4/2023) malam WIB. Spurs akan datang ke Stadion Anfield dengan modal keberhasilan menahan imbang Man United, 2-2, di laga sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement