REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Gian Piero Gasperini kerap dianggap sebagai sosok di balik kesuksesan Atalanta bersaing di papan atas Serie A Liga Italia dalam empat musim terakhir. Namun, pelatih asal Italia itu mengaku siap berpisah dengan klub asal Bergamo itu pada akhir musim ini.
Mulai menangani Atalanta pada awal musim 2016/2017, Gasperini sukses membawa La Dea finish di peringkat keempat Liga Italia pada akhir musim. La Dea pun kembali tampil di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak musim 1990/1991.
Meski sempat finish di peringkat ketujuh pada musim berikutnya, Atalanta berhasil kembali bangkit pada musim 2018/2019 dan finish di peringkat ketiga Liga Italia. Di gelaran Liga Champions musim berikutnya, Atalanta bahkan sempat melangkah hingga ke babak perempat final.
Meski pada musim lalu harus puas finish di peringkat kedelapan, Atalanta tercatat telah tiga kali finish di peringkat ketiga dalam empat musim terakhir Serie A. Pada musim ini, Atalanta pun masih memiliki peluang untuk bisa tampil di Liga Europa pada musim depan.
Berada di peringkat kelima, Atalanta unggul satu poin atas AS Roma, yang duduk di peringkat keenam. La Dea mesti bisa memetik poin maksimal di laga pamungkas Serie A musim ini apabila ingin tetap mempertahankan posisi di peringkat keenam dan merumput di arena Liga Europa musim depan.
''Bisa lolos ke Liga Europa akan menjadi capaian luar biasa. Orang banyak mengira, tim ini telah habis. Namun, kami menunjukkan masih tetap kompetitif dan bisa bersaing dengan tim papan atas dan menjauh dari kejaran tim-tim di papan tengah,'' ujar Gasperini usai Atalanta dibekap Inter Milan, 2-3, pada pekan ke-37 Serie A, seperti dilansir Football Italia, Ahad (28/5/2023).
Kendati begitu, pelatih yang masih terikat kontrak dengan Atalanta hingga 2024 itu tidak menutup kemungkinan untuk hijrah dari La Dea pada akhir musim ini. Eks pelatih Inter Milan itu mengakui, terlepas dari kemampuan bersaing di papan atas Serie A, Atalanta sudah mulai kehilangan identitas permainan.
Tidak hanya itu, ekpektasi yang terlalu besar dari pemilik klub kerap tidak diiringi dengan peningkatan kualitas pemain di tim utama. Dengan skuad yang ada saat ini, Gasperini mengungkapkan keraguan terkait kemampuan Atalanta untuk bisa tampil maksimal pada musim depan.
''Sejujurnya, Atalanta tidak bisa bersaing di level tertinggi, seperti yang dilihat di laga ini (saat kalah dari Inter Milan). Tim ini terpukul dengan berbagai cedera dan kehilangan sejumlah pemain kunci di beberapa posisi. Kami juga menurunkan rataan pemain di tim ini,'' ujar Gasperini.
Alhasil, pelatih berusia 65 tahun itu siap meninggalkan Atalanta apabila tidak memiliki kesamaan pandangan dengan manajemen klub, terutama evaluasi pencapaian pada musim ini, kondisi tim, dan ekpektasi pada musim depan.
''Saya menghormati pendapat mereka, tapi saya juga punya pendapat. Saya tidak tahu, apakah akan ada kesepahaman. Mungkin, ini saat yang tepat mengucapkan selamat tinggal. Kami akan mengevaluasi semuanya dengan tenang,'' jelas Gasperini.
Kiprah Gasperini selama menukangi Atalanta kabarnya menjadi bahan pertimbangan buat klub-klub lain untuk merekrutnya. Napoli, yang dikabarkan bakal berpisah dengan Luciano Spalletti, dilaporkan tertarik memboyongnya. Pun dengan kabar soal keinginan manajemen Juventus untuk kembali bekerja sama dengan mantan pelatih tim junior I Bianconeri tersebut.