Kamis 01 Jun 2023 16:24 WIB

Bima Sakti Sebut Pemain U-16 Banyak Belajar dari Para Legenda Dunia

Selain teknis di lapangan, para legenda itu juga membagikan banyak pengalaman hidup.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
 Legenda sepak bola dunia, Sebastian Veron, Roberto Carlos, dan Karagkounis (kiri ke kanan) duduk di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (1/6/2023).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Legenda sepak bola dunia, Sebastian Veron, Roberto Carlos, dan Karagkounis (kiri ke kanan) duduk di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (1/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia U-16 Bima Sakti mengatakan, pemain U-16 banyak mendapatkan pelajaran dari para legenda sepak bola dunia yang tengah berkunjung ke Indonesia dalam acara Brimo Garuda Future pada 29 Mei-1 Juni 2023. Lima legenda tersebut adalah Roberto Carlos, Juan Sebastian Veron, Eric Abidal, Marco Materazzi, dan Giorgios Karagounis.

Kelima legenda itu memberikan coaching clinic kepada pemain muda Indonesia sesuai dengan keahliannya masing-masing. Ia mencontohkan bagaimana Materazzi memberikan tip dan trik agar dua pemain tetap bisa menghadapi tiga striker jika sedang kena serangan balik.

Baca Juga

"Kemudian Roberto Carlos kemarin memberikan materi shooting. Kapan harus shooting kapan harus dribbling kapan harus passing. Kemudian Veron bagaimana pergerakan gelandang di nomor 6, 8, maupun 10. Karagounis juga sama. Abidal, bagaimana posisi gelandang saat defend atau saat menyerang," kata Bima kepada wartawan di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (1/6/2023).

Selain teknis di lapangan, para legenda itu juga membagikan banyak pengalaman hidup selama menjalani karier sebagai pesepak bola. Pemain U-16 mendapatkan motivasi agar tidak pantang menyerah dan mempunyai mental juara. Seperti Materazzi langsung yang bermain di level tertinggi di klub di umur 23 dan baru berhasil menjadi juara dunia bersama Italia pada umur 34.

"Kemudian, Roberto Carlos dan Veron bilang mereka hidup dari keluarga miskin. Tinggal di daerah perkampungan kumuh miskin di Brasil dan Argentina. Mereka tidak punya apa-apa, tetapi mereka punya mimpi menjadi pemain profesional menjadi pemain tim nasional. Ternyata bisa asal mereka kerja keras. Kemudian Abidal divonis kanker oleh dokter tidak bisa main bola lagi, ternyata bisa main bola profesional, bahkan masih hidup dan bisa ke Indonesia," kata Bima.

Keempat legenda itu masing-masing menangani tim U-16 dalam Fourfeo Mini Tournament di Stadion Madya, Jakarta, Kamis (1/6/2023) pagi WIB. Dengan dibantu penerjemah, para legenda itu memberikan instruksi kepada tim yang ditanganinya.

Abidal menangani tim dengan kostum putih, tim kuning ditangani Karagkounis, tim biru ditangani Carlos, dan tim merah yang ditangani oleh Sebastian Veron. Fourfeo Mini Tournament ini merupakan puncak dari acara Brimo Future Garuda yang diselenggarakan sejak 29 Mei-1 Juni 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement