Jumat 23 Jun 2023 09:21 WIB

Ini Rencana Arteta Terkait Kehadiran Havertz di Skuad Arsenal

Langkah Arsenal mendatangkan Havertz menimbulkan pertanyaan tersendiri.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Penyerang Chelsea Kai Havertz yang akan pindah ke Arsenal pada musim 2023/2024.
Foto: EPA-EFE/Vince Mignott EDITORIAL USE ONLY.
Penyerang Chelsea Kai Havertz yang akan pindah ke Arsenal pada musim 2023/2024.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kai Havertz dilaporkan tinggal melakoni tes medis guna merampungkan kepindahan ke Arsenal. Penyerang asal Jerman itu disebut-sebut telah ditebus Arsenal dari Chelsea dengan gelontoran dana transfer hingga mencapai 68 juta poundsterling.

Kendati begitu, langkah Arsenal mendatangkan Havertz menimbulkan pertanyaan tersendiri. Pasalnya, lini serang Arsenal dinilai sudah memiliki amunisi yang cukup mumpuni. Di posisi winger, the Gunners sudah memiliki sejumlah nama beken, seperti Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, Leandro Trossard, hingga Reiss Nelson.

Baca Juga

Pun dengan kedalaman skuad Arsenal di posisi penyerang tengah. Eddie Nketiah dan Gabriel Jesus sudah mengisi barisan penyerang tengah klub asal London Utara tersebut. Kendati Havertz diketahui bisa ditempatkan di sejumlah posisi di lini serang, perekrutan pemain berusia 24 tahun itu masih menyisakan pertanyaan.

Berdasarkan lansiran The Athletic, pelatih Arsenal, Mikel Arteta, ternyata sudah punya rencana tersendiri terkait posisi bermain Havertz pada musim depan.

''Alih-alih mendatangkan gelandang baru, Arteta lebih memilih menempatkan Havertz sebagai pemain nomor delapan atau menggantikan peran dan posisi Granit Xhaka,'' tulis laporan The Athletic, Jumat (23/6/2023).

Xhaka, yang telah memperkuat Arsenal sejak 2016, memang digadang-gadang bakal meninggalkan the Gunners pada jendela transfer musim panas tahun ini. Gelandang asal Swiss itu dilaporkan bakal melanjutkan kariernya dengan meerapat ke Bayer Leverkusen pada awal musim depan.

Pada sepanjang musim ini, Arteta kerap menempatkan Xhaka sebagai salah satu pemain di lini tengah dalam formasi tiga gelandang. Biasanya, Xhaka akan ditempatkan bersama Martin Odegaard, yang diplot sebagai gelandang serang, dan Thomas Partey, yang diberi tugas sebagai gelandang bertahan.

Xhaka pun kerap mengemban peran sebagai gelandang box to box. Nantinya, peran Xhaka itu akan diberikan kepada Havertz. Keputusan Arteta ini bukan tanpa resiko. Sejak menyita perhatian publik sepak bola Eropa kala masih memperkuat tim junior Bayer Leverkusen, Havertz tidak pernah ditempatkan sebagai gelandang tengah.

Posisi bermain terjauh Havertz dari gawang lawan adalah kala ditempatkan sebagai winger kanan dan gelandang serang. Meski bisa ditempatkan sebagai winger dan penyerang lubang, posisi asli Havertz adalah penyerang tengah. Tampil sebagai gelandang tengah tentu menjadi tantangan terbaru buat Havertz.

Dalam peran barunya tersebut, Havertz sepertinya harus meningkatkan kondisi fisik agar bisa menjelajahi ruang di lapangan tengah. Pun dengan kemampuan untuk membaca arah serangan lawan.

Terlepas dari tantangan soal meningkatkan kemampuan Havert dalam membantu pertahanan, Arteta agaknya ingin memanfaatkan kreativitas dan kemampuan teknik Havertz dalam membongkar serta mencari celah di pertahanan lawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement