REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Jose Mourinho baru saja memutuskan untuk bertahan di AS Roma. Sebuah keputusan yang menenangkan penggemar I Giallorossi. Pelatih asal Portugal itu tampil mengesankan dalam dua tahun pertama di Stadion Olimpico. Ia membawa Roma meraih trofi UEFA Conference League musim 2021/22. Teranyar, timnya finis di peringkat kedua Liga Europa.

Setelahnya, masa depan Mourinho sempat dilanda ketidakpastian. Sang arsitek dinilai memiliki perbedaan visi dengan manajemen. Pihak lain memantau situasi tersebut. 

"Menurut Corriere dello Sport, Al-Ahli ingin menunjuk Mourinho sebagai pelatih dan menawari gaji bersih, 32 juta euro (Rp 522,8 miliar) per musim," demikian laporan yang dikutip dari Football Italia, Jumat (30/6/2023).

Eks juru taktik Tottenham Hotspur itu merespons tawaran yang masuk. Tapi dia menolak dengan sopan. Ia ingin melanjutkan proyeknya di I Lupi.

Mourinho memiliki satu target yang harus direalisasikan. Ia ingin membawa Roma lolos ke Liga Champions. Sampai saat ini, ia masih berproses.

Mou memenangkan hati penggemar La Magica. Sepak terjangnya di Olimpico selalu mendapat dukungan penuh. Meski ia belum jua membawa rival sekota Lazio itu finis di zona empat besar.

Mourinho sering dikritik oleh para pengamat karena pendekatannya yang pragmatis. Terutama di era sepak bola modern seperti ini. Beberapa lebih menyukai taktik Pep Guardiola atau Jurgen Klopp.

Satu yang pasti, dari segi prestasi, Mourinho tidak kalah dari nama-nama tersebut. Pria Portugal ini sudah merasakan semua gelar di berbagai tingkatan. Ia berpengalaman menangani sejumlah klub di empat negara berbeda.

Dimulai dari Portugal, Inggris, Italia, serta Spanyol. Ia pernah membesut tim jawara seperti Real Madrid, Manchester United, Inter Milan, FC Porto, serta Chelsea.

Ikuti Whatsapp Channel Republika