Saat ini, kompetisi MotoGP memang tengah memasuki jeda musim panas sekitar sebulan. GP Belanda, yang menjadi seri kedelapan pada musim ini, menjadi seri terakhir sebelum memasuki jeda musim panas. GP Inggris, yang dihelat di Sirkuit Silverstone, awal bulan depan, menjadi seri pertama pasca jeda musim panas tersebut.

Keputusan untuk tetap turun di dua sesi awal GP Belanda, ujar Marquez, tidak terlepas dari usaha mengembalikan kepercayaan diri pasca mengalami kecelakaan parah di Sirkuit Sachsenring. Alih-alih berdiam diri di rumah, Marquez memilih untuk tetap menunggangi motor RC213V dan tampil di GP Belanda.

''Dengan kondisi di Sachsenring, kemudian diikuti tanpa mengendarai motor selama jeda musim panas, percayalah, itu bukan hal bagus buat pembalap. Saya harus tetap membalap dan terus berusaha. Situasinya tidak akan berubah apabila saya berada di rumah,'' ujar Marquez.

Marquez sebenarnya mengawali musim ini dengan cukup baik. Peraih gelar juara dunia MotoGP termuda sepanjang sejarah itu berhasil merebut pole position/ di seri pembuka, GP Portugal. Namun, di dua lap awal sesi balapan, Marquez bertabrakan dengan Miguel Oliviera dan mengalami cedera.

Alhasil, Marquez absen di tiga seri berikutnya. Hasil minor ditorehkan Marquez di dua seri berikutnya, GP Prancis dan GP Italia. Marquez terjatuh dan gagal mengakhiri balapan. Dari delapan seri MotoGP musim ini, Marquez tercatat belum sama sekali menyelesaikan sesi balapan.

Tidak hanya itu, Marquez juga sudah mencatatkan rekor tersendiri pada musim ini. Dengan 14 kali terjatuh, Marquez menjadi pembalap yang paling sering mengalami kecelakaan dibanding pembalap lainnya hingga sejauh MotoGP musim ini telah berjalan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika