REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari segera mengalihkan fokus dan mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 setelah perjalanannya di turnamen Australian Open berakhir, Jumat (4/8/2023). Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 dijadwalkan bergulir di Denmark pada 21-27 Agustus.
“Setelah dari Australia ini, kami akan latihan lagi dan persiapan lagi ke Kejuaraan Dunia di Denmark. Kami benahi segala kekurangannya. Semoga hasilnya nanti lebih baik,” kata Rinov dikutip dari keterangan tertulis PBSI.
Laju Rinov/Tari terhenti di babak perempat final turnamen Australian Open setelah takluk di tangan wakil Cina Cheng Xing/Chen Fang Hui dengan skor 16-21, 16-21 dalam durasi 37 menit.
Rinov mengungkapkan, lawan bermain apik dan terus berusaha memberikan tekanan. Keduanya pun mencoba mencari celah untuk keluar dari tekanan tersebut, tapi lawan bermain tanpa beban. Rinov/Tari mengakui tak bisa menemukan pola permainan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
"Dari awal lawan sudah terus menekan. Selain itu, lawan juga bermain nothing to lose. Kami jadi tertekan dan serbasalah. Sudah terus berpikir mencari bagaimana caranya, hasilnya tetap tak memuaskan,” kata Rinov menjelaskan. “Tegang pasti ada. Cuma dalam pertandingan tadi saya tak berani mengubah pola. Seharusnya saya bisa lebih berinisiatif untuk mencoba balik serang. Dampaknya selalu tertekan terus.”
Menurut Rinov, dalam pertandingan perempat final turnamen level Super 500 itu, lawan bermain begitu nyaman. Namun, pada gim kedua saat ketinggalan 6-16, wakil Merah Putih sebenarnya bisa tampil lebih baik hingga mengejar 13-16.
“Ini bukan hasil dan permainan terbaik yang kami inginkan. Dari awal memang kami selalu tertekan. Di gim kedua, sebenarnya kami sudah menemukan cara, tapi sudah tertinggal jauh angkanya. Dari tertinggal 6-16, bisa mengejar sampai 13-16. Sayang setelah itu, lepas lagi,” ujar Rinov. “Tadi, meski ketinggalan kami tetap terus berusaha. Pasti ada celah yang bisa ditembus. Cuma memang skornya sudah terlalu jauh.”
Menurut Rinov, sebagai pasangan pelapis Cina, Cheng/Chen sebenarnya juga sudah bermain di tataran atas. “Dari segi lawan, mereka juga pasangan yang ramai saat melawan pemain level atas lainnya,” kata Rinov.