REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub Liga Primer Inggris melalui FA akan melobi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) untuk memajukan tenggat waktu transfer klub Arab Saudi. Ini untuk mencegah klub Arab Saudi menjarah pemain setelah bursa transfer Eropa ditutup.
Pendekatan apapun kepada FIFA akan dilakukan oleh FA yang menyadari kekhawatiran yang telah diutarakan dengan kuat oleh pelatih Liverpool, Juergen Klopp, namun belum menerima permintaan resmi untuk mengambil tindakan.
Dilansir Daily Mail, Sabtu (5/8/2023), klub-klub Liga Pro Saudi telah menghabiskan lebih dari 350 juta poundsterling atau sekira Rp 6,7 triliun untuk pemain baru musim panas ini. Itu pengeluaran tertinggi kelima dari liga mana pun di dunia, dengan lebih banyak lagi pengeluaran besar yang diperkirakan akan menyusul.
Jendela transfer Arab Saudi akan ditutup pada 7 September 2023, enam hari setelah liga-liga top Eropa termasuk Liga Primer, yang menyebabkan kekhawatiran bahwa para pemain dapat digoyahkan oleh tawaran-tawaran yang menggiurkan bulan depan ketika klub-klub tidak bisa mendpat pemain penggantinya.
Batas waktu transfer Arab Saudi dimajukan dari 20 September awal tahun ini atas permintaan Federasi Sepak Bola Saudi, namun mengingat besarnya pengeluaran klub dan fakta bahwa sebagian besar pemain top direkrut dari Eropa, Liga Primer menginginkan adanya harmonisasi yang lengkap.
FIFA bertanggung jawab untuk mengelola sistem transfer internasional melalui konsultasi dengan asosiasi nasional. Setiap permintaan perubahan akan ditangani oleh FA, yang juga mengelola bursa domestik dengan Premier League dan EFL.
Tidak akan ada pendekatan kepada FIFA musim panas ini karena semua pihak mengakui bahwa sudah terlambat untuk melakukan perubahan begitu jendela transfer dibuka. Akan tetapi masalah ini diperkirakan akan diangkat ketika klub-klub Liga Primer mengadakan pertemuan pemegang saham pertama di musim baru bulan depan.
Jendela transfer Cina sebelumnya menjadi masalah bagi klub-klub Liga Primer karena selama musim dingin klub-klub Liga Super Cina diizinkan untuk merekrut pemain hingga 28 Februari, tetapi runtuhnya pasar tersebut sejak pandemi Covid-19 berarti tidak lagi menjadi masalah.
Namun, mengingat besarnya sumber dayanya, Liga Pro Saudi dipandang sebagai ancaman jangka panjang yang membutuhkan respons dari klub-klub Liga Primer.