Jumat 01 Sep 2023 21:57 WIB

Pesan Luca Banchi untuk Pemain Latvia Usai Taklukkan Juara Bertahan Spanyol

Pelatih Latvia Luca Banchi berpesan kepada pemainnya untuk selalu rendah hati.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Fan dari Latvia saat mendukung timnya vs Spanyol di FIBA World Cup 2023 di Jakarta, Indonesia, 1 September 2023.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Fan dari Latvia saat mendukung timnya vs Spanyol di FIBA World Cup 2023 di Jakarta, Indonesia, 1 September 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah sukses menekuk juara bertahan Spanyol di babak kedua kualifikasi grup FIBA World Cup 2023 di Indonesia Arena, pelatih Latvia Luca Banchi berpesan kepada pemainnya untuk selalu rendah hati. Pasalnya, kemenangan seperti ini merupakan waktu yang krusial. Sebab, menurutnya, akan mulai banyak bermunculan fake friends alias teman palsu.

"Menjadi tim yang tidak diunggulkan dalam grup yang kuat dan dihantui adanya injury saat jelang kompetisi ini membuat kami dalam posisi nothing to lose. Jadi kami datang ke Indonesia, dengan hasrat nyata untuk menunjukkan bagaimana gaya permainan kami. Apakah bagus atau buruk. Tanpa pujian dari siapa pun, maka kami pun harus melakukan segala sesuatu dengan ekstra untuk membuktikan diri," kata Banchi, Jumat (1/9/2023).

Baca Juga

Menurut Banchi, kemenangan seperti ini adalah saat yang berisiko. Pasalnya, setelah menang melawan Prancis, terlalu banyak orang berbicara di sosial media. Ini waktunya untuk "fake friends" muncul.

"Sementara bagi saya yang sudah 58 tahun ini, saya akan tetap bersama dengan orang yang saya sayangi dan sukai. Karena itu saya meminta kepada pemain agar kita tetap rendah hati, menjaga mind set untuk gim berikutnya dengan tekad dan hasrat yang sama saat kami memulai petualangan ini," tegas pelatih asal Italia ini.

Banchi mengatakan bahwa semua dimulai pada saat 7 Agustus 2021. Saat nama rooster tim masih tertulis tim Rumania dan pelatih. Dia melakukan pendekatan dengan para pemain di setiap gim dengan serius. "Dan dalam 20 gim terakhir, semua selalu berakhir dengan kekalahan yang sama. Identitas yang kami tunjukkan tidak ada resep spesial, hanya terus rendah hati, kerja keras, dan terus bermain bersama."

Kini Latvia telah mengoleksi rekor menang kalah 3-1, sama dengan Spanyol. Namun, dengan kemenangan ini, Latvia memiliki peluang lebih besar dan sekaligus menempatkan Spanyol dalam posisi sulit. Karena di laga berikutnya, Ahad (3/9/2023), Latvia akan bertemu Brasil, sedangkan Spanyol menghadapi Kanada yang saat ini masih memiliki "clean sheet" 3-0.

"Malam ini kemenangan bagus, malam yang indah, beberapa memori berhasil kami tinggalkan. Tapi sudah saatnya mereset kembali dan fokus ke gim berikutnya. Para pemain memiliki upaya yang bagus dalam 45 menit, saya senang bisa menciptakan momentum sebagai tim sebelum kuarter ketiga. Tapi, seperti yang Anda lihat ini laga yang ketat, senang bisa melawan tim yang kuat, Spanyol, juara dunia dan juara Eropa," jelas Banchi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement