REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kejuaraan Nasional ISSOM putaran 4 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, telah rampung akhir pekan kemarin. Tim Honda Racing Indonesia mencetak hasil yang cukup haik dengan dua pembalapnya. Alvin Bahar dan Naufal sama-sama meraih gelar juara di kelas yang mereka ikuti.
Hanya Avila Bahar yang tampil di kelas Kejurnas paling bergengsi ITCR 1500 yang hanya meraih posisi lima besar setelah start dari posisi keenam. Meski begitu, tim pun tak kecewa dengan hasil yang diraih Avila. Pasalnya, itu adalah hasil terbaik yang dicetak Avila lantaran harus berjuang ekstra dari kepungan lawan-lawannya dalam kondisi pacuan Honda City Hatchback yang dipacunya belum sempurna.
Tak pelak, Alvin Bahar, ayahanda Avila sekaligus mentornya, langsung menyambut Avila saat masuk pit sambil mengucapkan selamat. “Avila memang tak juara di mata penonton. Tapi, tim memberikan sorotan ekstra kepada Avila karena ia bisa finis dan tetap meraih poin dalam kondisi yang sangat sulit,” kata Alvin.
Paling membahagiakan adalah posisi Avila sebagai pemuncak klasemen ITCR 1500 sama sekali tak tergoyahkan. Ia bahkan masih memimpin jauh dari lawan-lawannya yang rata-rata merupakan pembalap master.
Avila Bahar yang membela tim Honda Racing Indonesia pun sudah melakukan latihan sejak Kamis (14/9/2023) bersama dua pembalap Honda Racing Indonesia lainnya, Alvin dan Naufal. Memacu Honda City Hatchback-nya di kelas Kejurnas ITCR 1500, Avila mengaku kalau mobilnya belum kembali normal. Itu yang ia rasakan usai latihan Kamis lalu.
Avila sendiri saat ditanya usai balapan, menyatakan tak begitu cemas dengan hasil itu. Pasalnya, posisi Avila masih tetap kokoh memimpin klasemen sementara meninggalkan lawan-lawannya yang notabene pembalap master seperti Fitra Eri, Rio SB, atau Ferrel Fadhil.
"Fight di lintasan memang seru banget. Apalagi start dari posisi enam, berusaha maju ke depan itu yang berat karena semua pembalap rata-rata melaju dengan kencang tapi tetap hati-hati. Mobil saya tak ada kendala tapi, memang ada yang harus diperbaiki. Jadi bukan karena ada apa-apa di mobil, tapi memang fight-nya yang benar-benar keras tadi tuh. Saya juga memang drop di lap-lap awal yang bikin agak sulit," tutur Avila.
Mahasiswa Vokasi Universitas Indonesia ini juga merasa di bagian handling memang harus dikembangkn. Mesin mobil memang tak masalah, tapi di beberapa bagian memang harus diperbaiki dan itu yang sudah dibicarakan dengan tim. Tapi, Avila puas bisa fight di kelas ITCR 1500 itu karena semua pembalap memang ambisius ingin meraih tempat terbaik.
Tapi, balapan seri 4 ini juga sekaligus jadi latihan awal karena pekan depan Avila akan balapan di Malaysian Championship. Hubungan baik Honda Indonesia dengan Honda Malaysia yang bikin Avila akhirnya bisa dipilih untuk terbang ke Malaysia.
"Selasa (19/9/2023) ini saya langsung berangkat ke sana. Rabu, Kamis, Jumat sudah langsung latihan dan Sabtu-Minggu langsung balapan. Semoga saja bisa memberikan hasil yang baik di Malaysia nanti," kat Avila yang nantinya harus terbang ke Malaysia tanpa sang ayah yang selama ini selalu menjadi motivatornya.
Alvin pun yang tampil cemerlang di kelas ETCR 3600 ikut memuji penampilan Avila. Ia menyatakan, Avila sudah melakukan yang terbaik dengan kondisi mobil yang belum sempurna. Meski begitu, dari apa yang dicapai Avila, tim telah belajar dan harus segern menyempurnakan mobil agar di seri 5 pada 21-22 Oktober 2023 mendatang, Avila sudah bisa kembali meraih posisi podium juara. "Tentu, kami ingin dia juara nasional bukan asal-asalan, tapi setidaknya di dua seri terakhir nanti harus juara seperti seri-seri awal," kata Alvin bangga.