Senin 16 Oct 2023 18:11 WIB

Indonesia, Tempat Pertama Murid Terhebat Valentino Rossi Menampar Kutukan Nomor 1

Kini, jalan menuju titel juara kembali ada di hadapan murid Valentino Rossi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia melakukan selebrasi dengan trofi di podium usai menjuarai Grand Prix Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalik, Ahad (15/10/2023).
Foto: EPA
Murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia melakukan selebrasi dengan trofi di podium usai menjuarai Grand Prix Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalik, Ahad (15/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Pembalap Ducati Francesco Bagnaia keluar sebagai pemenang GP Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ahad (15/10/2023). Kemenangan murid Valentino Rossi itu membuatnya kembali mengambil posisi puncak klasemen MotoGP dari Jorge Martin yang merebutnya di sesi sprint race.

Namun di luar isu kemenangan Bagnaia di Mandalika, ada yang lebih menarik bagaimana Pecco, sapaan akrab Bagnaia, berjuang melawan kutukan nomor satu. Pasalnya, nomor satu dipandang membawa kesularan. Sedikit pembalap di era modern yang bisa 'menampar' kutukan itu agar tak pernah lagi muncul.

Baca Juga

Terakhir, Mick Doohan pada musim 1998 yang merengkuh gelar juara dunia dengan menggunakan nomor 1 hingga saat ini. Tetapi di sisi lain angka tersebut adalah nomor istimewa. Itu karena tidak banyak pembalap yang menggunakan angka 1. Maka dari itu, Pecco berusaha melawan kutukan nomor 1 tersebut. Maka itu kemenangan di Mandalika bisa menjadi titik balik dia memutus kutukan tersebut. Pecco adalah pembalap pertama yang menggunakan nomor 1 sejak Casey Stoner pada 2012 sekaligus pembalap keempat dalam sejarah MotoGP yang menggunakan nomor tersebut. Pecco mengganti nomor punggung motornya dari nomor 63 ke nomor 1 pada Januari 2023 lalu. Keputusan itu diambil Pecco bersamaan dengan peluncuran tim Ducati musim 2023.

"Sudah lama sekali sejak terakhir kali kita melihat nomor 1 di MotoGP. Saya selalu mengagumi orang-orang yang berlomba dengan nomor 1. Saya selalu menyukainya," kata Pecco saat mengumumkan penggunaan nomor 1, dikutip dari laman resmi MotoGP.

Pecco adalah juara bertahan. Pembalap asal Italia itu kini memimpin klasemen dengan keunggulan 18 poin dari rival terdekat Jorge Martin. Jarak poin yang ketat membuat perjuangan Pecco melawan kutukan itu kian berat.

Kemenangan Pecco di Mandalika diuntungkan kecelakaan yang dialami Martin. Martin yang mendominasi balapan di posisi terdepan terjatuh pada lap ke13. Bagnaia yang start dari posisi ke-13 perlahan naik ke depan puncaknya pada lap ke-17, ia merebut posisi terdepan dari Vinales dan posisi tersebut dipertahankan hingga finis.

Kemenangan yang benar-benar berarti mengingat beberapa pekan lalu Pecco mengalami kecelakaan nahas di MotoGP seri Katalunya setelah jatuh kakinya terlindas motor Brad Binder. Ia langsung mendapat perawatan intensif medis.

Sejak saat itu, Bagnaia kesulitan meraih... 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement