REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Walaupun Randal Kolo Muani mengalami kesulitan beradaptasi di Paris Saint-Germain, pelatih Prancis Didier Deschamps tetap mendukungnya. Sang striker menjadi rekrutan termahal ketiga PSG dalam sejarah klub saat pindah dari Eintracht Frankfurt dengan harga 95 juta euro atau sekira Rp 1,6; triliun pada September.
Bergabung dengan PSG mempertemukannya kembali dengan rekan setimnya di timnas Prancis, Kylian Mbappé dan Ousmane Dembele. Ketiganya bermain di lini serang saat tim nasional kalah dari Argentina di final Piala Dunia tahun lalu.
Namun, penampilannya bersama sang juara Liga Prancis belum memenuhi ekspektasi. Trio ini gagal tampil mengesankan, terutama di Liga Champions, saat kalah dari AC Milan bulan ini.
Dengan tiga gol dan dua assist dalam 11 pertandingan, Kolo Muani tetap dipanggil oleh Deschamps untuk pertandingan kualifikasi Euro 2024 melawan Gibraltar dan Yunani.
"Ah, Anda tidak menyukai Kolo," kata Deschamps pada hari Senin ketika ditanya tentang penampilan sang striker baru-baru ini. "Anda sangat keras terhadapnya. Terlalu keras. Saya mungkin terlalu mencintainya, tetapi Anda tidak cukup mencintainya. Anda tidak cukup melihat apa yang bisa dia lakukan, padahal dia bisa lebih baik lagi."
Prancis telah lolos ke turnamen Euro 2024 tahun depan di Jerman dan akan berusaha mengamankan posisi pertama di Grup B. Prancis akan menjamu Gibraltar pada 18 November di Nice dan kemudian menghadapi Yunani di Athena tiga hari kemudian.
Deschamps mengatakan ia akan memberikan waktu bermain kepada tiga penyerang tengahnya, Kolo Muani, Olivier Giroud dan Marcus Thuram.
Sebelum pindah ke PSG, Kolo Muani mencetak 23 gol dalam 46 pertandingan musim lalu dan memulai musim ini dengan tiga gol dalam empat pertandingan.
Deschamps mengatakan Kolo Muani dapat meningkatkan efisiensinya saat ia bermain dengan posisi membelakangi gawang, tetapi memuji fleksibilitasnya yang memberinya kemungkinan untuk berpindah dari posisinya di tengah lini serang dan berganti peran dengan Mbappe di sisi sayap.
Kolo Muani merupakan pemain yang terlambat masuk ke dalam skuat Prancis di Piala Dunia tahun lalu, sebagai pengganti di menit-menit terakhir untuk Christopher Nkunku yang cedera.
Dia mencetak gol melawan Maroko di semifinal dan nyaris menjadi pahlawan nasional di final. Dengan 20 detik waktu tambahan yang tersisa di babak perpanjangan waktu, Kolo Muani melepaskan tembakan ke arah kiper Argentina, Emi Martinez. Namun lawannya menjulurkan kaki kirinya untuk menepis bola. Prancis kemudian kalah dalam adu penalti.
"Kolo tidak jauh dari kata menentukan," kata Deschamps. "Dan kemudian, ada transfernya ke Paris setelah ia menjalani musim yang sangat, sangat bagus di Jerman. Dia juga perlu mencerna hal itu, tetapi tuntutannya jauh lebih tinggi di tempatnya sekarang. Dia memiliki potensi besar, tetapi dia butuh waktu."