Kamis 16 Nov 2023 05:52 WIB

Kehadiran Sir Jim Ratcliffe di MU Langsung Berikan Dampak di Jajaran Petinggi Klub

Richard Arnold dilaporkan akan meninggalkan jabatan sebagai CEO Man United.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Bos Ineos Jim Ratcliffe dikabarkan akan mengakuisisi 25 persen saham Manchester United (MU) dengan membayar lebih dari 1,5 miliar dolar AS atau Rp 23,5 triliun.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Bos Ineos Jim Ratcliffe dikabarkan akan mengakuisisi 25 persen saham Manchester United (MU) dengan membayar lebih dari 1,5 miliar dolar AS atau Rp 23,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Richard Arnold dilaporkan akan meninggalkan jabatan sebagai Direktur Eksekutif (CEO) Manchester United. Kepergian Arnold ini kabarnya terkait dengan kehadiran Sir Jim Ratcliffe sebagai salah satu pemilik saham klub tersukses di pentas Liga Primer Inggris tersebut.

Rattclife, salah satu orang terkaya di Inggris, disebut-sebut segera menyelesaikan pembelian 25 persen saham Iblis Merah dengan nilai mencapai 1,25 miliar poundsterling. Akuisisi saham ini dilakukan pengusaha asal Inggris itu via perusahaan petrokimia multinasional miliknya, Ineos.

Baca Juga

Kesepakatan akuisisi 25 persen saham Man United oleh Ratcliffe ini dilaporkan akan diumumkan pada Kamis (16/11/2023). Kemudian, kesepakatan ini akan mulai diratifikasi pada jeda internasional ketiga pada musim ini, tepatnya pada pertengahan bulan ini.

Meski belum secara resmi menjadi salah satu pemilik saham minoritas Man United, potensi kehadiran Ratcliffe ternyata sudah memberikan dampak buat jajaran petinggi MU, termasuk dengan kemungkinan perombakan personel. Salah satunya adalah dengan berakhirnya kiprah Arnold sebagai Direktur Eksekutif Man United.

''Direktur Eksekutif Man United, Richard Arnold, akan meninggalkan klub tersebut setidaknya pada akhir tahun ini. Hal ini menjadi perkembangan terbaru usai kabar pembelian 25 persen saham Man United oleh Sir Jim Ratcliffe, yang tinggal menunggu pengumumam resmi,'' tulis laporan Sky Sports, Rabu (15/11/2023).

Arnold mulai berkiprah di Man United pada 2007 silam sebagai Direktur Komersial Klub. Akuntan asal Inggris itu kemudian dipercaya untuk menggantikan Ed Woodward sebagai Direktur Eksekutif United pada 2022. Dengan jabatan tersebut, pebisnis berusia 52 tahun itu memegang kendali sepenuhnya operasional Man United.

Arnold dianggap sebagai sosok utama keberhasilan Man United mencapai kesepakatan sponsorhip dengan sejumlah perusahaan multinasional, seperti Adidas dan Qualcomm. Namun, Arnold mendapatkan kritik pedas saat dinilai terlalu lambat dalam merespon kasus hukum terhadap salah satu penggawa Man United, Mason Greenwood.

Nantinya, setelah ditinggalkan Arnold, jabatan Direktur Eksekutif United kabarnya akan digenggam oleh Patrick Stewart. Saat ini, Stewart diketahui sebagai Direktur Finansial Ineos Group. Namun, Stewart akan melakoni tugas barunya itu dengan status sementara sebelum akhirnya Man United menunjuk CEO yang anyar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement