REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Federasi Sepak Bola Inggris (FA) telah mendakwa Manchester City melakukan pelanggaran pada laga kontra Tottenham Hotspur, akhir pekan lalu. Dalam laga di Stadion Etihad tersebut, juara bertahan Liga Primer Inggris itu dinilai alpa dalam mencegah pemainnya melakukan tindakan tidak pantas.
FA merujuk pada protes yang dilayangkan para penggawa the Citizens pada menit-menit akhir masa injury time babak kedua laga tersebut. Saat itu, para penggawa the Citizens memprotes keputusan Simon Hooper yang menghentikan pertandingan lantaran menilai adanya pelanggaran.
Padahal, saat itu, Man City terbilang memiliki sedikit keunggulan. Erling Haaland, yang sempat dijatuhkan Yves Bissouma, mampu bangkit dan mengirimkan umpan ke Jack Grealish. Winger asal Inggris itu pun bersiap merangsek ke wilayah pertahanan Spurs yang sudah tanpa pengawalan.
Namun, peluang City untuk mencetak gol tambahan di laga itu buyar usai Hooper meniup peluit dan menghentikan permainan. Hooper menilai, Bissouma melakukan pelanggaran terhadap Haalad dan memberikan hadiah tendangan bebas di tengah lapangan buat the Citizens.
Para pemain Man City sontak langsung bereaksi atas keputusan Hooper menghentikan sejenak permainan. Haaland bahkan kedapatan sempat berteriak ke arah Hooper dalam jarak yang cukup dekat. Belum lagi dengan sejumlah penggawa Man City yang mengepung Hooper guna memprotes keputusan tersebut.
Insiden ini ternyata menjadi perhatian FA. Otoritas tertinggi sepak bola Inggris itu pun mendakwa the Citizens dengan dugaan pelanggaran pasal E20.1 tentang kemampuan klub peserta Liga Primer Inggris untuk menjaga perilaku, terutama terkait dengan kepemimpinan wasit.
''Para pemain mereka mengepung ofisial pertandingan di laga kontra Tottenham Hotspur, Ahad (3/12/2023). Dakwaan itu merujuk ke insiden pada menit ke-94. Klub gagal memastikan pemainnya untuk tidak bertindak dengan cara yang tidak pantas,'' tulis pernyataan resmi FA, Selasa (5/12/2023).
The Citizens memiliki waktu setidaknya hingga Kamis (7/12/2023) waktu setempat untuk merespons dakwaan tersebut. Tidak hanya potensi sanksi terhadap Man City, Haaland juga sebenarnya memiliki kemungkinan untuk mendapatkan sanksi FA setelah kedapatan mengunggah pesan di akun media sosialnya.
Penyerang asal Norwegia itu sempat mengomentari cuplikan video insiden tersebut. Haaland menulis sebuah singkatan dalam bahasa Inggris yang diartikan sebagai bentuk hinaan dan sumpah serapah. Kendati begitu, Haaland agaknya bakal terhindar dari sanksi personal oleh FA.
Pasalnya, singkatan dari bahasa slang yang digunakan Haaland itu tidak tergolong sebagai pesan yang ofensif. ''FA tidak menyertakan pernyataan tambahan terkait unggahan Haaland tersebut. Dengan begitu, Haaland kemungkinan besar akan terhindar dari ancaman sanksi individu,'' tulis laporan BBC.
Laga Man City kontra Spurs memang berlangsung dengan begitu sengit dan terbuka. Total enam gol tercipta dalam laga pada pekan ke-14 Liga Primer Inggris tersebut. Sempat tertinggal dan kemudian dua kali berbalik unggul, The Citizens akhirnya harus puas menutup laga dengan skor imbang, 3-3.
Kegagalan memetik poin penuh di laga ini membuat tim besutan Pep Guardiola itu melorot ke peringkat ketiga klasemen sementara Liga Primer Inggris. Man City tertinggal tiga poin dari Arsenal, yang duduk di puncak klasemen sementara, dan satu poin dari Liverpool, yang duduk di peringkat kedua.
Sanksi terkait kegagalan klub mencegah pemainnya untuk bertindak tidak pantas bukan kali pertama diterima Man City. The Citizens juga sempat didakwa melakukan pelanggaran serupa pada Februari 2023, tepatnya di laga kontra Arsenal. Ujungnya, Man City diwajibkan membayar denda sebesar 75 ribu poundsterling akibat pelanggaran tersebut.