Senin 22 Jan 2024 21:24 WIB

Penolakan Keras Suporter Osasuna kepada Greenwood Kembali Terjadi

Masa lalu Greenwood diungkit kembali di Osasuna.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Penyerang Getafe Mason Greenwood diusir oleh wasit Jorge Figueroa Vazquez saat timnya dikalahkan Rayo Vallecano dalam lanjutan La Liga Spanyol.
Foto: EPA-EFE/Kiko Huesca
Penyerang Getafe Mason Greenwood diusir oleh wasit Jorge Figueroa Vazquez saat timnya dikalahkan Rayo Vallecano dalam lanjutan La Liga Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain pinjaman Manchester United (MU), Mason Greenwood, telah beberapa kali menjadi sasaran nyanyian brutal sejak tiba di Spanyol meskipun secara umum tidak ada reaksi keras dari penyerang Getafe tersebut. Masa lalunya terlempar kembali dari tribun penonton saat Getafe kalah 2-3 dari tim tuan rumah Osasuna, Ahad (21/1/2024).

Saat itu, penggemar tandang Osasuna menyaksikan klub tersebut didenda karena meneriakkan "Greenwood, mati" selama pertandingan pertama antara kedua belah pihak, di Coliseum Alfonso Perez. Ketika pertandingan kedua berlangsung di El Sadar pada Ahad, bahasa Spanyol Greenwood mungkin sudah cukup berkembang untuk mendengar "Greenwood, mati" dinyanyikan dari tribun.

Baca Juga

Menjelang pertandingan, seperti dilansir Cadena Cope, kelompok ultras Indar Gorri mengeluarkan seruan untuk mendukung mereka, mengkritik La Liga dan Presiden Javier Tebas karena mengizinkannya bermain di Spanyol. 

"La Liga memperbolehkan seorang tahanan yang dituduh melakukan pemerkosaan, melukai tubuh secara serius, serta melakukan tindakan pengendalian dan pemaksaan untuk bermain di kompetisi mereka," tulis mereka seperti dikutip dari Football Espana, Senin (22/1/2024).

"Sekali lagi, kepentingan ekonomi menjadi prioritas utama dalam perjuangan mewujudkan masyarakat tanpa penindasan. SEORANG PEMERKOSA AKAN BERMAIN DI STADIUM KAMI PADA HARI MINGGU," lanjut pernyataan tersebut.

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun Greenwood dituduh melakukan percobaan pemerkosaan dan dakwaan lain yang disebutkan, dakwaan tersebut dibatalkan karena kurangnya bukti.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement