Kamis 07 Mar 2024 21:50 WIB

Langkah Naturalisasi Dijamin Bukan untuk Singkirkan Talenta Lokal

Justru diharapkan ini bisa memotivasi pemain lokal.

Pesepak bola Timnas Indonesia Marc Klok (tengah) bersama rekan-rekan naturalisasinya.
Foto: ANTARAFOTO/Yusran Uccang
Pesepak bola Timnas Indonesia Marc Klok (tengah) bersama rekan-rekan naturalisasinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) I Zainudin Amali menegaskan tujuan menaturalisasi pemain bukan untuk menyingkirkan pemain lokal. 

Menurutnya, dengan tambahan pemain naturalisasi, selain akan membuat timnas Indonesia memiliki kualitas pemain yang sama baiknya, juga memotivasi para pemain lokal untuk semakin bekerja keras meningkatkan kemampuan guna menembus skuad utama timnas.

Baca Juga

“Dengan mereka masuk ke dalam timnas, pemain-pemain lokal kita terpacu untuk bersaing karena di satu posisi calonnya banyak,” kata Amali saat menghadiri rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Ad Interim Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (RI) untuk membahas permohonan pemberian kewarganegaraan RI pada Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Paes di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (7/3/2024). 

"Ini sekarang ada yang posisi sayap kiri (Ragnar), pasti yang sayap kiri yang ada sekarang pasti termotivasi untuk jangan sampai tidak dimainkan. Sebab untuk pemain sepak bola kalau dicadangkan, duduk di bench itu tidak enak,” tambahnya.

Dengan kualitas pemain yang sama baiknya ini, kata Amali, pelatih timnas juga akan semakin mudah memilih pemain pada turnamen-turnamen bergengsi, baik yang ada dalam kalender atau di luar kalender FIFA.

“Maka, itulah kenapa di setiap posisi itu kita butuh beberapa orang sehingga kalau ada yang cedera atau kalau klubnya tidak mengizinkan sudah ada yang mengisi,” katanya.

“Sementara dalam road map PSSI yang sudah dipresentasikan oleh pak Erick di hadapan FIFA, minimal kita sekarang butuh 154 pemain di tingkatan. Jumlah itu masih jauh, belum lagi ada kendala mereka tak diizinkan klub mereka main. Karena dalam ketentuan boleh diizinkan klub kalau agenda FIFA Match Day,” tambahnya.

Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) itu lalu menjelaskan bahwa program naturalisasi yang menurutnya sebagai program jangka pendek telah memberikan dampak yang baik untuk Indonesia, terkhusus dalam hal ranking FIFA yang kini sudah berada di peringkat 142 setelah sebelumnya sempat terbenam di posisi 157 dunia.

Adapun, dari beberapa waktu terakhir, Indonesia telah menaturalisasi kurang lebih tujuh pemain yaitu Rafael Struick, Ivar Jenner, Shayne Pattynama, Jordi Amat, Justin Hubner, Sandy Walsh, dan yang terbaru Jay Idzes.

“Kita sekarang berada di 142 ranking FIFA dunia, dikerjakan satu tahun di kepengurusan Erick Thohir. Waktu itu 157 dunia, dengan kita didukung saudara-saudara kita tujuh orang, mereka berkontribusi positif, yang mudah dilihat adalah perbaikan peringkat,” kata Amali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement