REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Marten de Roon dipastikan tak bisa memperkuat tim nasional Belanda pada Euro 2024. Sebuah pukulan telak untuk gelandang asal klub Atalanta itu.
De Roon mengalami cedera otot dalam beberapa pekan terakhir. Pertama kali ia merasakannya ketika memperkuat La Dea di final Coppa Italia musim 2023/24. Pasukan Bergamo takluk 0-1 dari Juventus di Roma.
De Roon menjadi starter Atalanta di pertandingan tersebut. Pada menit ke-65, ia ditarik. Pelatih Gian Piero Gasperini memasukkan Rafael Toloi.
Beberapa hari kemudian, Gli Orobici tampil lagi di partai final. Kali ini di pentas Liga Europa. Dalam pertempuran di Dublin, anak asuh Gasperini membantai juara Jerman Bayer Leverkusen 3-0.
De Roon menonton rekan-rekannya berlaga. Ia ikut bergembira. Setelahnya, ia mendengar informasi terbaru ini.
Ia sedikit terpukul. Ini sesuatu yang tak pernah dibayangkannya. Dalam sepekan, ia mengalami pasang surut nasib yang sangat cepat.
"Kalah di final Coppa Italia, tidak bermain di final Liga Europa dan tim memenanginya. Dalam keadaan masih terbawa euforia, saya menghabiskan waktu bersama staf medis. Ternyata saya tidak bisa bermain di Euro," tulis De Roon, di media sosial miliknya, dikutip dari Reuters, Selasa (28/5/2024).
De Roon berusaha melupakan kepahitan ini. Ia ingin mengalihkan ke sesuatu yang positif, mendukung rekan-rekannya yang berlaga di Jerman.
De Roon mengakui tidak mudah berada di situasi tersebut. Hasratnya ingin bermain membela negara di ajang bergengsi yang tidak setiap tahun digelar. Namun fisiknya tak memungkinkan.
"Saya akan melupakannya (kekecewaan yang dirasakan). Saya akan menonton teman-teman saya sebagai penggemar, tapi untuk saat ini, terasa berat," ujar pesepak bola 33 tahun itu.
De Roon bukan lagi pemain muda. Sang gelandang memasuki usia senja sebagai jugador lapangan hijau di level profesional. Jika dalam keadaan fit, ini bisa menjadi Piala Eropa terakhirnya bersama skuad Oranje.
Timnas Belanda tergabung di Grup D pada Euro 2024 ini. Skuad polesan Ronald Koeman bersaing dengan Polandia, Austria, dan Prancis di Jerman.