REPUBLIKA.CO.ID,YAOUNDE--Kamerun sedang mencari pelatih baru untuk menggantikan pelatih asal Prancis Paul Le Guen yang mundur setelah terpuruk pada penampilannya di Piala Dunia di Afrika Selatan, demikian dikatakan pejabat senior Federasi Sepakbola Kamerun (FECAFOOT). Meskipun belum ada kontak remsi namun presiden FECAFOOT Iya Mohammed mengatakan bahwa mantan pemain top Jerman Lothar Mattaeus dan mantan pelatih Pantai Gading asal Bosnia Vahid Halilhodzic merupakan kandidat untuk menjadi pelatih baru Kamerun.
"Saya belum pernah ketemu Lotahar Matthaeus tapi dia menjadi kandidat kami dan juga mantan pelatih Pantai Gading Vahid Halilhodzic serta 10 calon pelatih lainnya," katanya.
Pemain yang telah memperkuat timnas Jerman sebanyak 150 kali pertandingan dan juga penyandang gelar pemain terbaik pada 1990 itu, pernah menjadi pelatih di beberapa klub Eropa dan sekali di Brazil. Selain itu Matthaeus yang kini berusia 49 tahun juga pernah menangani timnas Hungaria dan melatih klub Israel Maccabi Netanya hingga akhir musim lalu.
Sementara itu Hallilhodzic (57), pernah bermain untuk Yugoslavia dan melatih beberapa klub setelah mengawali tugas melatihnya di Raja Casablanca dan juta Paris St Germain. Dia dipecat sebagai pelatih Pantai Gading pada Pebruari setelah timnas tersingkir dari perempatfinal Piala Afrika. Iya mengatakan pekan ini federasi sepakbola Kamerun mulai mengadakan pertemuan untuk menyepakati profil pelatih yang akan ditawari kontrak panjang.
"Sudah, saya pikir kami butuh seorang pelatih baru yang paling tidak mau menerima kontrak empat tahun," kata Iya. "Kami harus mengakhiri rangkaian rekrutmen pelatih kontrak jangka pendek, kami butuh pelatih yang bisa bertugas lama bersama pemain, dan tahu tentang pemain serta bisa membangun tim yang kuat," tambahnya.
Presiden FECAFOOT mengatakan tidak menampik rekrutmen seorang pelatih asal Kamerun, namun menurutnya calon pelatih harus bisa diandalkan. "Di negara kami, pekerjaan pelatih seperti ini akan banyak mendapat tekanan, saya bisa katakan kepada anda bahwa saya setiap hari berada di bawah tekanan yang amat berat," katanya.