Rabu 19 Jan 2011 12:23 WIB

Mohamed bin Hammam Beri Sinyal Tantang Blatter

Rep: Ratna Puspita/ Red: Didi Purwadi
Sepp Blatter dan Mohamed bin Hammam (kanan)
Foto: guardian.co.uk
Sepp Blatter dan Mohamed bin Hammam (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID,DOHA -- FIFA akan menggelar pemilihan presiden pada Mei mendatang. Harapan Sepp Blatter agar tidak ada calon lain yang mengajukan diri sepertinya tidak akan terwujud. Presiden Konfederasi Sepak bola Asia (AFC), Mohamed bin Hammam, berniat menjadi penantang Blatter yang sudah menduduki kursi empuk di FIFA sejak 1998 silam.

"Saya tertarik dengan ide itu," kata Mohamed bin Hammam kepada kantor berita Jepang, Kyodo, seperti dilansir Yahoosports, Rabu (19/1). "Ambisi ini sah-sah saja. Dan bila orang pikir mereka bisa berada di organisasi ini, kenapa tidak?"

Mohamed bin Hammam yang sudah menjadi anggota eksekutif FIFA sejak 1996 itu baru saja kembali terpilih untuk ketiga kalinya dan terakhir sebagai Presiden AFC. Pria berusia 62 tahun itu pun merasa memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin organisasi sepak bola tertinggi dunia itu.

"Saya sudah bekerja di administrasi sepak bola selama 40 tahun dan satu hal yang saya pelajari adalah persaingan sangat bagus bagi sebuah organisasi. Apapun hasilnya nanti, pemilihan adalah bagian dari kompetisi," kata dia.

Blatter tengah berupaya kembali terpilih sebagai orang nomor satu di FIFA untuk keempat kalinya. Pria asal Swiss itu berada di Doha awal bulan ini untuk melihat rivalnya, Chung Moong Joon dari Korea Selatan, kalah pada pemilihan anggota komite eksekutif FIFA. Chung Moong Joon kalah dari Pangeran Ali dari Yordania yang dikenal sebagai sekutu Blatter.

Media Inggris, Telegraph, menyebutkan bila Mohamed bin Hammam mengajukan diri, maka pria asal Qatar itu akan menjadi favorit di antara federasi sepak bola negara-negara besar di Eropa. Pasalnya, Blatter dinilai telah mengeksploitasi sistem satu federasi satu suara secara ekstrem. Blatter yang kini berusia 74 tahun itu juga membuat kebijakan bahwa ekonomi sepak bola tidak mencerminkan makro ekonomi global, di mana pasar negara berkembang adalah raja.

sumber : Yahoosports

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement