REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Normalisasi (KN), Agum Gumelar, meminta TNI tidak ikut campur terkait urusan Kongres Pemilihan yang akan diselenggarakan 20 Mei nanti. Ia menyayangkan ulah sejumlah aparat TNI di daerah-daerah yang mencekoki para peserta kongres agar tidak mempercayainya
Agum menyatakan berkali-kali mendapatkan informasi bahwa para peserta kongres di daerah-daerah diminta menandatangani surat mosi tidak percaya kepada Agum dari aparat TNI. "Hal itu adalah tindakan yang sukar dipercaya. Saya minta tindakan itu dihentikan," ujar Agum dalam konferensi pers di kantor PSSI, Selasa (17/5).
Agum menyayangkan sikap seperti itu karena hal tersebut akan menimbulkan antipati masyarakat terhadap TNI. "Hal-hal seperti itu tidak bagus bagi citra TNI. Saya berusaha tidak percaya mengapa orang sebaik pak George Toisutta berbuat hal seperti itu," katanya.
Menurut Agum, surat mosi tidak percaya tersebut salah jika ditujukan kepada KN karena selama ini komite yang dipimpinnya tersebut bertindak berdasarkan instruksi yang diberikan FIFA. "Seharusnya mosi tersebut ditujukan kepada FIFA, bukan KN, karena apa yang kami lakukan berdasarkan arahan FIFA," katanya.