REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Para pemain Persebaya yang bermain di divisi utama terpaksa harus hidup dengan mengandalkan utang. Pasalnya, gaji mereka selama sembilan bulan belum juga dibayarkan.
Sekitar 18 orang yang terdiri dari pengurus, pelatih, dan pemain Persebaya mendatangi kantor DPRD Kota Surabaya, Senin (4/7). Mereka hendak menanyakan tunggakan gaji kepada Ketua DPRD setempat, Wisnu Wardhana yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persebaya. Ketika ditemui anggota Komisi A DPRD Surabaya, sejumlah pemain curhat harus berutang untuk hidup lantaran gaji belum dibayar selama sembilan bulan.
Pemain Persebaya, Kuncoro mengaku dirinya harus utang sana-sini lantaran gajinya belum dibayar. Bahkan, hingga kompetisi berakhir, gaji pemain dan pelatih masih tidak jelas. “Saya terpaksa utang sana-sini untuk biaya hidup karena masalah ini, “ ujarnya.
Senada, pemain Persebaya asal Kamerun, Charles Orok mengungkapkan, dirinya semakin sulit membiayai hidup di Indonesia. Padahal, saat ini istrinya sedang hamil. “Di sini untuk makan susah, saya juga tidak bisa pulang ke negara asal karena belum digaji, “ ungkapnya.
Penunggakan gaji tersebut, ungkapnya, telah membuat komunikasi dengan keluarganya di Kamerun semakin sulit. Sementara, selama ini dia mengaku hanya menerima janji jika gaji segera dibayar. “Tolong masalah ini cepat dapat solusi. Tanggung jawab manajemen dimana hingga sembilan bulan kami belum digaji, “ ujarnya.
Sekretaris Umum Persebaya, Wastomi Suheri mengakui dana ke managemen selama ini tidak ada untuk menggaji pemain dan pelatih. Hal itu membuat manajemen tidak dapat berbuat banyak untuk mengatasi masalah tersebut. Bahkan, dia mengaku pihaknya didatangi debt collector lantaran pemainnya banyak berhutang. “Selama Persebaya dipegang Wisnu, tidak ada kucuran dana ke manajemen, bagaimana kami bisa menggaji pemain, “ ungkapnya.