REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Harapan Inggris pada 2012 harus berhadapan dengan beban berat setelah Wayne Rooney dilarang turun dalam tiga laga oleh UEFA. Keputusan yang dikeluarkan Badan Kendali dan Disiplin UEFA setelah Rooney dikeluarkan dari tim Inggris melawan Montenegro pekan lalu. Itu berarti, sang striker bakal absen dari semua pertandingan grup Inggris pada Piala Eropa 2012, Juni.
Roony langsung mendapat kartu merah dari wasit Jerman, Wolfgang Stark karena menendang Miodrag Dzudovoic. Manajer Inggris, Fabio Capello, menyatakan itu adalah 'kesalahan konyol' yang dilakukan pemain Manchester United tersebut.
Pemain berusia 25 tahun itu memang telah dibayang-bayangi larangan tampil dalam tiga pertandingan, terlepas upaya Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) yang berulang kali mengirim permohonan agar bersikap lunak, bahkan Rooney pun melayangkan surat permohonan secara pribadi.
Pernyataan UEFA: badan kontrol dan displiner UEFA hari ini telah memutuskan pelarangan tiga kali pertandingan terhadap penyerang Inggris, Wayne Rooney, menyusul hukuman dalam kualifikasi Piala Eropa 2012, UEFA di Montenegro, Jumat lalu.
"Keputusan hari ini diambil berkaitan dengan kartu merah diberikan kepada Rooney atas tindakan serangan setelah menit ke-74 dalam laga terakhir Inggris di Grup G, yang berakhir seri 2-2 melawan Montenegro di Podgorica.
"Sang striker mulai kini akan dilarang bermain untuk negaranya hingga tiga kompetisi nasional UEFA dan sesudahnya dia akan dibolehkan.
"Gugatan banding dapat diajukan terhadap keputusan badan kontrol dan disipliner UEFA dalam tiga hari setelah keputusan dikeluarkan.
Menanggapi keputusan tersebut, FA mengatakan akan melihat alasan sepenuhnya keputusan UEFA sebelum memutuskan untuk banding atau tidak.
Sebuah pernyataan dari FA menyatakan, "Terhadap keputusan UEFA yang menerapkan larangan tiga kali pertandingan terhadap Wayne Rooney yang diusir dari laga melawan Montenegro, FA akan menunggu alasan jelas dari komite disiplin dan akan mempertimbangkan secara penuh keputuan itu secara internal sebelum memutuskan untuk menanggapi UEFA atau membuat pernyataan publik lebih jauh."