REPUBLIKA.CO.ID, Pada Senin (27/2) kemarin, Andre Villas-Boas mengaku cemas tak lagi mendapatkan dukungan dari Roman Abramovich untuk meneruskan kiprah menangani Chelsea.
Kekhawatiran sang manajer sangat beralasan. Meski baru saja membukukan kemenangan telak 3-0 atas Bolton akhir pekan kemarin, di lima partai resmi sebelumnya The Blues tertahan seri tiga kali dan dua kali tumbang.
Sepanjang musim ini pun performa Chelsea jauh dari kata konsisten. Itu menyebabkan mereka harus puas menghuni peringkat lima Premier League hingga pekan ke-26, defisit 17 angka dari puncak.
Di tiga ajang lain, Chelski (salah satu julukan klub sejak dibeli Abramovich) terlempar dari Piala Liga, terancam pula terhenti di 16 besar Liga Champions karena kalah 3-1 pada leg I kontra Napoli, dan harus mengulang partai babak V Piala FA karena ditahan imbang Birmingham City 1-1 di Stamford Bridge.
Faktanya, statistik menegaskan sang bos muda asal Portugal sebagai arsitek Chelsea dengan persentase kemenangan terburuk dalam 16 tahun terakhir!
Bahkan catatan Carlo Ancelotti dalam enam laga pamungkas sebelum didepak akhir musim lalu lebih bagus dari milik AVB di enam laga terkini.
Dalam kurun itu Don Carletto menang tiga kali, sementara kunggulan 3-0 Chelsea atas Bolton hanya memperbaiki persentase kemenangan Villas-Boas menjadi 17 persen. Secara total torehan kemenangan mantan pelatih Porto itu juga di bawah 50 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
