REPUBLIKA.CO.ID, BUCHAREST -- Bagi Radamel Falcao, kemenangan Atletico Madrid di final Liga Eropa musim 2011/2012 sangat special. Pasalnya, tropi kompetisi kasta kedua di Eropa itu adalah ajang pembuktian bila dirinya bisa meraup sukses saat memutuskan hijrah ke Spanyol musim lalu.

Ya, Falcao menjadi aktor dibalik kesuksesan Atletico melumat Athletic Bilbao di partai puncak Liga Eropa. Dua dari tiga gol Atletico dilesakan Falcao. Dua gol Falcao di menit ketujuh dan ke-34 plus gol Diego di menit 85 mengantarkan Los Rojiblancos menang 3-0 atas Bilbao dalam pertandingan yang digelar di National Arena, Bucharest, Rumania, Kamis (10/5) dini hari WIB.

Dwigol juru gedor 26 tahun itu mengantarkan pemain berjuluk El Tigre itu mengangkat trofi Liga Eropa dua musim beruntun. Musim lalu, ia juga merengkuh trofi juara saat masih berkostum FC Porto. Ia juga sukses menjadi pemain tersubur dalam dua musim beruntun di Liga Eropa. Musim ini, ia membukukan 12 gol, lebih sedikit ketimbang musim lalu saat dirinya berhasil menceploskan bola sebanyak 17 kali untuk Porto.

Dan kemenangan itu adalah pembuktian diri kepada orang-orang yang menganggapnya melakukan kesalahan karena hijrah dari Portugal ke Spanyol. Kala itu, Falcao digadang-gadang tidak akan mampu meraih kesuksesan seperti di Portugal.

"Saat masuk ke Atletico, banyak orang yang menganggap saya telah melakukan kesalahan. Ini (kemenangan) menjadi momen pembuktian bahwa mereka lah yang salah," ujar Falcao dikutip UEFA, Kamis (10/5).

Meski begitu, bomber Timnas Kolombia itu tetap mendedikasikan kemenangannya kepada tim, para pendukung Atletico, dan keluarganya. "Sangat menyenangkan karena ambisi saya ketika bergabung pertama kali untuk mencapai final di Bucharest dapat terwujud. Trofi ini lebih utama saya dedikasikan kepada tim, fans, dan keluarga di Kolombia," sebut mantan penyerang River Plate itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika