Sabtu 11 Aug 2012 22:49 WIB

Ponaryo akan Kembali ke Timnas Jika Kisruh Sepakbola Tuntas

Presiden Asosiasi pemain profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman
Presiden Asosiasi pemain profesional Indonesia (APPI) Ponaryo Astaman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemain nasional Ponaryo Astaman menegaskan, dirinya akan kembali ke tim nasional (Timnas) jika PSSI sudah tidak kisruh lagi dan sepanjang PSSI masih dilanda dualisme organisasi ia takkan bersedia memperkuat Timnas.

"Kami mundur dari Pelatnas sampai semuanya menjadi jelas. Sekarang kami kembali ke hakikat sebagai pemain klub untuk memberikan yang terbaik di lapangan," ujar Ponaryo Astaman ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu.

Hal itu dikatakan Ponaryo ketika ditanya tentang motivasi pengunduran dirinya dari Pelatnas Timnas bentukan PSSI pengurus Djohar Arifin pada Jumat lalu dan klubnya Sriwijaya FC yang bermarkas di Palembang mempermasalahkannya, mengingat klub selama ini bernaung di bawah PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi Indonesia Super League (ISL).

Terkait dengan sikapnya meninggalkan Timnas, Ponaryo juga membantah jika kepergiannya disebabkan adanya teror terhadap keluarganya seperti disebut oleh Bernard Limbong yang masih mengklaim sebagai penanggungjawab Timnas.

Dalam keterangannya di halaman sekretariat PSSI pada Jum'at lalu,Limbong mengatakan bahwa kepulangan pemain dikarenakan tekanan dan teror pihak lain kepada pemain-pemain ISL.

"Kalau soal teror itu saya pribadi tidak mengalaminya sedikitpun. Pengunduran diri ini murni keputusan kami sendiri dan saya hanya ingin menyelesaikan persoalan dengan klub," ujar Ponaryo Astaman yang merupakan Presiden Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI).

Ketika ditanya apakah sikapnya itu berkaitan pula dengan posisinya di APPI, Ponaryo juga membantahnya. Kecuali itu, kesediaannya bergabung ke Timnas atas panggilan PSSI Djohar Arifin adalah hanya untuk membuktikan diri dalam melaksanakan kewajiban saat Timnas memanggil.

"Jangan dihubung-hubungkan dengan APPI dulu. Kami mundur dari Timnas karena ingin menyelesaikan masalah dengan klub. Kami sudah buktikan, kami melaksanakan kewajiban saat timnas memanggil. Tapi di sisi lain tidak bisa dilupakan begitu saja bahwa kami juga punya kewajiban dan kehidupan professional dengan klub," ujarnya.

"Kalau pun kami memenuhi panggilan itu, kami minta maaf karena niat kami yang tadinya ingin membantu menemukan solusi dari kekisruhan dualisme akhirnya malah berpotensi memperuncing masalah," sebut pemain yang sudah malang melintang di beberapa klub ISL ini.

Selain Ponaryo Astaman, beberapa pemain lain yang selama ini bernaung di kompetisi ISL juga meninggalkan Pelatnas dan kembali ke klub. Mereka adalah Muhamad Ridwan dan Firman Utina (Sriwijaya FC), Achmad Bustomi (Mitra Kukar) dan Bambang Pamungkas (Persija).

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement