REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi Indonesian Super League (ISL) hampir dipastikan berjalan sesuai rencana. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menyatakan bakal mengeluarkan rekomendasi izin terhadap penyelenggaraan ISL.
Pelaksana Tugas Ketua Harian BOPI, Haryo Yuniarto mengatakan telah melakukan evaluasi. Sejauh ini, tidak ada landasan hukum yang mengharuskan BOPI mengeluarkan pelarangan atau penundaan kompetisi.
"Evaluasi sudah kami lakukan. Hasilnya tidak ada dasar hukum yang mengharuskan kami tidak merekomendasikan ISL untuk bergulir," kata Haryo di Jakarta, Kamis (2/1).
Dijelaskan Haryo, BOPI memang sempat berwacana untuk tidak mengeluarkan rekomendasi penyelenggaraan kompetisi ISL. Menyusul setelah terjadinya insiden kematian pemain asal Paraguay Diego Mendieta.
Tertunggaknya gaji Mendieta hingga akhirnya tak mampu berobat dan akhirnya tutup usia, membuat BOPI sempat mempertimbangkan pemberian izin kompetisi. Tapi, jelas Haryo, kasus Mendieta dengan klub Persis Solo yang berkompetisi di divisi utama ISL itu murni menjadi permasalahan antara klub dan pemain.
"Yang pasti kami sudah melakukan peninjauan dari berbagai aspek seperti legal dan profesionalitas," tambahnya.
Meski begitu, Haryo menjelaskan baru akan mengeluarkan izin setelah melakukan pertemuan dengan CEO PT. Liga Indonesia (LI) Djoko Driyono yang rencananya akan dilakukan pada Kamis (3/1). Pada pertemuan itu, BOPI akan meminta kepastian terlebih dahulu kepada PT. LI mengenai pelaksanaan ISL agar tidak terjadi permasalahan dalam pelaksanaanya.
PT. Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) selaku operator kompetisi belum melayangkan surat permohonan kepada BOPI. "Sampai hari ini, PT. LPIS belum mengajukan surat kepada kami terkait penyelenggaraan kompetisi," ucap Haryo.