Kamis 28 Jul 2016 17:23 WIB

Tiga Maskot Asian Games Gelorakan Keberagaman Indonesia

Maskot Asian Games 2018.
Foto: Republika/ Wihdan
Maskot Asian Games 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Tiga maskot Asian Games 2018 yaitu Bhin Bhin, Atung, Ika menggelorakan semangat keberagaman Indonesia yang menjadi energi asia dalam pesta olahraga terbesar di Benua Asia itu.

"Tema Asian Games 2018 yaitu 'The Energy of Asia' berlandaskan keanekaragaman budaya Asia yang juga mencerminkan Indonesia. Indonesia merupakan rumah bagi beratus suku dan kebudayaan," kata pendesain maskot Asian Games 2018 Jefferson Edri di sela-sela peluncuran logo dan maskot Asian Games 2018 di Kantor Staf Kepresidenan di Jakarta, Kamis (28/7).

Bhin Bhin melambangkan burung cenderawasih yang memakai rompi bercorak batik asmat. Bhin Bhin mewakili bagian timur Indonesia dan semangat strategi dalam olahraga. Sedangkan Atung melambangkan rusa bawean yang memakai sarung batik. Atung mewakili semangat kecepatan dalam olahraga.

Ika melambangkan badak bercula satu yang memakai syal songket Palembang. Ika menjadi simbol semangat kekuatan dalam olahraga.

"Nama-nama dari tiga maskot itu kami ambil dari semboyan negara Indonesia Bhinneka Tunggal Ika. Kami juga tidak diharuskan oleh juri sayembara untuk membuat tiga maskot. Tiga maskot itu memang dari kami yang ingin menampilkan semboyan negara kita," kata Jefferson.

Meskipun tiga maskot Asian Games itu sudah disepakati Komite Olimpiade Asia (OCA), Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASCOG) belum menentukan apakah tiga maskot akan dipakai untuk mengkategorikan cabang-cabang olahraga atau medali.

"Kami belum tahu soal pengkategorian itu. Kami akan bekerjasama dengan Kemenpora untuk pemakaian maskot itu. Ini adalah proses awal sebelum penentuan penggunaan logo dan maskot," kata Jefferson.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan logo dan maskot Asian Games itu masih relevan dengan perkembangan desain hingga 2018.

"Kami harus mampu menjamin logo itu sesuai dengan suasana desain pada 2018 serta mempunyai filosofi dan tujuannya. Tapi, setiap pembuatan logo atau desain pasti ada kemiripan. Itu tidak dapat dihindarkan," kata Triawan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement