Kamis 06 Apr 2017 19:36 WIB

Ini Alasan Penerapan Lima Kali Pergantian Pemain pada Liga 1

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Joko Driyono
Foto: Republika
Joko Driyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Sepak Bola Seluruh Nasional (PSSI) masih dengan pendiriannya bertahan dengan sistem dan regulasi kompetisi Liga 1 2017. Wakil Ketua Umum I PSSI, Djoko Driyono mengatakan, federasi nasional masih dalam ruang diskusi bersama Badan Sepak Bola Dunia (FIFA) agar menyetujui beberapa aturan main yang baru dalam kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air tersebut.

Djoko menerangkan, lima kali pergantian dimaksudkan sebagai jawaban dari aspirasi peserta kompetisi atas permintaan federasi nasional tentang regulasi lainnya. Yaitu, desakan PSSI agar setiap klub menyetujui tentang aturan komposisi pemain masing-masing kesebelasan. PSSI meminta, agar setiap klub, menurunkan sebanyak lima pemain U-23 setiap pertandingan.

Dari lima pemain U-23 tersebut, diterangkan Djoko, tiga di antaranya harus bermain minimal 45 menit dari 90 menit waktu pertandingan normal. Dia menerangkan, dengan keharusan pemain U-23 tersebut, otomatis pos pemain di masing-masing kesebelasan, hanya menyisakan, dua pemain. Sebab, dari 11 pemain utama, lima di antaranya sudah diisi U-23 dan satu penjaga gawang. Tiga pos lainnya diisi dua pemain asing non Asia dan satu Asia.

“Satu pemainnya lagi untuk (kalau ada) marquee player (pemain bintang) dari pola yang 2+1+1 itu," ujar dia. Dari dua pos pemain yang tersisa, Djoko menerangkan, sudah pasti dimiliki pemain senior lainnya. Dan klub, memiliki banyak pemain senior yang tak mungkin dibiarkan lama di bangku cadangan.

Dalam regulasi yang lain, terang Djoko PSSI meminta agar masing-masing kesebelasan, hanya boleh memainkan pemain maksimal 35 tahun. Ketua Komite Eksekutif (Exco) PSSI bidang Kompetisi, Yunus Nusi mengatakan, dewan internal di federasi sudah menyetujui soal pergantian lima pemain.

Namun, Yunus mengungkapkan, Exco beralasan lain tentang sistem pergantian pemain tersebut. "Memang kita sudah bikin tiga (kali pergantian pemain). Tapi, ada usulan lima kali," kata dia menambahkan.

Yunus menerangkan, selain penjelasan Djoko, Exco juga memahami keinginan PSSI saat ini. Yaitu agar Liga 1, punya visi yang sama memajukan timnas Garuda Indonesia. Sebab itu, menurut dia, regulasi tentang pemain U-23, menjadi keharusan. "Jadi biar ada visi yang sama antara PSSI dan klub Liga 1. Kemauan PSSI sekarang, itu agar klub dan Liga 1 sama-sama memajukan timnas," sambung dia.

Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) tak setuju dengan aturan tersebut. Anggota Exco APPI, Firman Utina menyampaikan, agar regulasi tersebut dipertimbang kembali untuk dicabut. APPI beralasan, aturan tersebut, bakal mematikan karier pesepak bola senior.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement