Kamis 18 Jan 2018 12:30 WIB

‘Jika Gagal Bayar Utang, AC Milan Bisa Dilelang’

CEO AC Milan Marco Fassone (kanan) bersama pemilik Rossoneri Yonghong Li.
Foto: EPA/MATTEO BAZZI
CEO AC Milan Marco Fassone (kanan) bersama pemilik Rossoneri Yonghong Li.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Pemilik AC Milan Li Yonghong harus membayar utangnya kepada perusahaan investasi asal Amerika Serikat, Elliott Management, pada Oktober mendatang. Jika gagal melunasi utangnya maka Elliott Management berhak melelang Rossoneri kepada penawar tertinggi. 

Pengambilalihan klub Serie A itu dari Silvio Berlusconi bisa rampung berkat pinjaman 303 juta euro dari Elliott Management pada April 2017, yang harus dilunasi pada Oktober mendatang. "Saya tidak tahu apakah Milan akan mendapatkan uang untuk membiayai kembali utangnya. Itu adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh (CEO Marco) Fassone dan (pemilik) Li Yonghong,” kata anggota Dewan Direksi Milan yang mewakili kepentingan Elliott, Paolo Scraroni kepada TeleLombardia dilansir dari Football Italia, Kamis (18/1).

Secara teori, dia mengatakan, Milan mungkin saja melunasi utang kepada Elliott. Namun, dia tidak bisa menjelaskan situasi keuangan Milan sekarang ini apakah memungkinkan untuk membayar utang. “Saya tidak bisa memberi tahu Anda pada tahap apa kita berada."

Dia menambahkan Bos Elliot Gordon Singer tidak berniat menjadi presiden sebuah klub sepak bola. Singer akan berupaya agar uangnya kembali ketika Li tidak berhasil membayar utang pada Oktober mendatang. 

Dia menjelaskan ketika utang tidak terbayar, Singer secara otomatis akan menjadi pemilik Milan sehingga bisa melakukan apapun terhadap klub tersebut. "Skenario yang bisa terjadi adalah Elliott selaku kreditor menjual Milan untuk mendapatkan kembali uangnya. Jumlah utang tersisa melebihi kredit terutang yang dipinjamkan kepada Li. Penjualan akan dilakukan kepada penawar tertinggi,” kata Scraroni

Scraroni kembali tidak menjelaskan peluang pengusaha asal Cina itu bisa membayar utang. Dia menegaskan sejauh ini pemegang saham mayoritas itu masih menempati janji yang dibuat dan meningkatkan modal sesuai kesepakatan dalam anggaran 2017/2018, yang mencakup rencana Milan dari 2017 sampai 2022.

"Dalam rencana ini, yang memiliki beberapa pendapatan berdasarkan hipotesis karena semua rencana dilakukan, ada ketentuan untuk peningkatan modal. Milan bekerja aktif untuk menarik berbagai sponsor dari Cina. Mereka sangat aktif tetapi terlalu dini membuat kesimpulan.”

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement