Senin 05 Mar 2018 12:10 WIB

Astori dan Mereka yang Meninggalkan Sepak Bola Selamanya (2)

Sejumlah pesepak bola juga ada yang meninggal saat merumput di Indonesia.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Endro Yuwanto
Pesan belasungkawa kepada penjaga gawang Persela Lamongan Almarhum Choirul Huda ditampilkan saat jeda babak pertama pertandingan antara Persib Bandung menghadapi Madura United FC pada laga lanjutan GO-JEK Traveloka Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/10).
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Pesan belasungkawa kepada penjaga gawang Persela Lamongan Almarhum Choirul Huda ditampilkan saat jeda babak pertama pertandingan antara Persib Bandung menghadapi Madura United FC pada laga lanjutan GO-JEK Traveloka Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (19/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Kabar duka meninggalnya pesepak bola tak hanya berasal dari dunia internasional. Di Tanah Air, kabar wafatnya sejumlah sosok olah ragawan kulit bundar juga pernah menyebabkan awan hitam menaungi langit persepakbolaan Indonesia.

6. Sekou Camara

Camara wafat ketika mengikuti latihan bersama timnya, Pelita Bandung Raya (PBR), 27 Juli 2013, karena serangan jantung. Pemain asal Mali ini meninggal mendadak dan nyawanya tak tertolong.

"Kami keluarga besar PBR telah kehilangan salah seorang saudara kami, Camara Sekou. Camara meninggal setelah mengalami serangan jantung dalam sesi latihan kami, Sabtu 28 Juli 2013. Setelah diberi pertolongan pertama kemudian dibawa ke rumah sakit siaga, Camara dinyatakan meninggal pada pukul 23.48 WIB," tulis PBR dalam pernyataan resminya kala itu.

7. Akli Fairuz

Akli wafat pada 16 Mei 2014 di Rumah Sakit Zainal Abidin, Banda Aceh. Striker Persiraja Banda Aceh ini meninggal setelah berbenturan dengan penjaga gawang PSAP Sigli, Agus Rohman, dalam pertandingan Divisi Utama Liga Indonesia, 10 Mei 2014.

Akli sempat menjalani perawatan singkat di lokasi pertandingan, Stadion Dhimurtala, Banda Aceh, 10 Mei 2014. Kepergian Akli jadi berita heboh saat itu. Agus dihukum satu tahun larangan bertanding dan keluarganya langsung menyampaikan maaf kepada keluarga almarhum.

8. Achmad Kurniawan

Kiper Arema FC Achmad Kurniawan meninggal dunia di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, Selasa, 10 Januari 2017. AK, demikian almarhum biasa disapa semasa hidupnya, wafat setelah sempat mengeluhkan sesak di dadanya.

AK langsung dianggap sebagai legenda sepak bola Indonesia. Ia pernah dikenal sebagai kiper hebat Indonesia dan menginspirasi banyak anak dan remaja Tanah Air.

9. Bruno Zandonadi

Pesepak bola asal Brasil ini meninggal setelah delapan tahun malang-melintang di persepakbolaan Indonesia. Zandonadi meninggal 13 Oktober 2012 di Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, karena menderita radang selaput otak.

Kepergiannya menyisakan kesedihan karena Zandonadi tak punya uang untuk berobat. Padahal, banyak klub yang pernah diperkuat oleh bomber tajam ini. Seperti Petrokimia, Persiba Balikpapan, Persita Tangerang, PSIS Semarang, dan Persikota Tangerang.

5. Choirul Huda

Wafatnya Choirul Huda mencuri perhatian luas jagat pemberitaan sepak bola di Indonesia. Legenda Persela Lamongan ini meninggal dalam pertandingan Liga 1 kontra Semen Padang di Stadion Surajaya, 15 Oktober 2017.

Benturan Huda dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, pada menit ke-44 membuat Huda tak sadarkan diri. Kapten Persela ini kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun, akibat benturan keras di dadanya tersebut, nyawa Huda tak tertolong.

 

Baca Juga: Astori dan Mereka yang Meninggalkan Sepak Bola Selamanya (1)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement