Jumat 13 Jul 2018 08:34 WIB

Lalu Zohri, Doa Ayah, dan Latihan tanpa Sepatu

Zohri tidak ingin menyusahkan kakak-kakaknya dan tetap berusaha semampunya.

Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri melakukan selebrasi seusai menang dalam perlombaan Atletik IAAF World U20 Championships cabang lari 100 meter di Tampere, Finlandia, Kamis (11/7). Lehtikuva/Kalle Parkkinen via REUTERS
Foto:

Apresiasi

Apresiasi demi apresiasi pun bermunculan merespons keberhasilan Zohri di Tampere, Finlandia. Presiden Joko Widodo melalui akun Twitter resmi, kemarin, mengucapkan selamat atas prestasi Zohri yang sangat membanggakan.

"Berlomba bukan sebagai unggulan, Lalu Muhammad Zohri membuktikan: Indonesia bisa memberi kejutan. Ia juara dunia lari 100 meter di kejuaraan dunia atletik IAAF U-20 di Finlandia, kemarin," tulis Presiden.

Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Asrorun Niam Sholeh menyebut, Zohri sebagai pemuda hebat yang telah mengharumkan bangsa dengan prestasi. Menurut Sholeh, Zohri memiliki potensi luar bisa yang mampu diolah dengan benar.

"Pemuda hebat bisa dari berbagai bidang, termasuk skill (kemampuan) berlari yang dengan pembimbingan yang baik akan melahirkan prestasi," ujar Asrorun yang mengaku merinding saat menyaksikan video detik-detik kemenangan Zohri.

Pemerintah Kabupaten Lombok Utara telah menyiapkan hadiah istimewa bagi Zohri sepulang dari Finlandia. Satu unit rumah akan menjadi ganjaran. Selain rumah, Bupati Lombok Utara Najmul Ahyar menyebut Pemkab Lombok Utara juga berencana melakukan penyambutan khusus.

"Kepastian kedatangan Zohri di Lombok Utara masih tentatif. Namun, prinsipnya kita senang dan terharu dengan pencapaian prestasi warga Lombok Utara yang bisa mengharumkan Indonesia di pentas dunia," kata Najmul menambahkan.

Meski demikian, penilaian berbeda disampaikan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia Tigor Tanjung. Menurut Tigor, Zohri masih muda dan memiliki masa depan cemerlang.

Oleh karena itu, dia meminta publik jangan membebani Zohri dengan target yang terlalu tinggi pada Asian Games 2018. "Di Asian Games nanti, kita minta dia fokus di 4 x 100 meter putra. Untuk nomor 100 meter, biar sejalan saja," kata Tigor, kemarin.

Apalagi, menurut Tigor, catatan waktu Zohri berada di bawah pelari Cina dan Qatar yang mampu menembus 100 meter di bawah 10 detik. Sementara, saat final di Tampere, catatan waktu Zohri mencapai 10,18 detik. "Kita yang ada di sekelilingnya harus membantu. Jangan dibebani target," ujar Tigor.

Lebih lanjut, dia menilai, Zohri telah memahami instruksi pelatih dan konsultan asal Amerika Serikat (AS) dengan baik. Terbukti, catatan waktu Zohri terus meningkat sejak heat (penyisihan) 10,30 detik hingga menembus 10,18 detik pada partai puncak.

(antara/fitriyanto, Pengolah: muhammad iqbal)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement