Jumat 12 Oct 2018 13:06 WIB

Ojek Disabilitas Layani Masyarakat Keliling GBK

Asian Para Games diharapkan membuka mata publik terhadap kaum difabel.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pengemudi ojek disabilitas saat mengantarkan penumpang di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pengemudi ojek disabilitas saat mengantarkan penumpang di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moda transportasi di seputaran komplek Gelora Bung Karno tampak beragam. Tak hanya bus gratis, ada juga ojek disabilitas yang datang dari komunitas motor roda tiga dari beberapa daerah.

Ojek disabilitas yang dioperatori oleh difabel daksa ini siap melayani para masyarakat untuk berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya di perhelatan Asian Para Games. Tirto (38) dari komunitas motor roda tiga DKI mengatakan bangga dan senang bisa terlibat untuk menyukseskan perhelatan Asian Para Games. Tirto mengatakan, banyak warga yang antusias menaiki gojek disabilitas ini sebagai salah satu pengalaman baru.

"Bangga saya bisa jadi bagian dari Asian Para Games. Lewat event ini juga kita sekaligus memperkenalkan kepada khalayak ramai bahwa difabel daksa juga bisa ikut membantu," ujar Tirto kepada Republika.co.id di kawasan Super Store, Senayan, Jumat (12/10).

photo
Ojek Disabilitas layani para masyarakat yang menungjungi GBK. Ojek gratis ini datang dari komunitas motor roda tiga dari beberapa daerah. Jumat (12/10).

Tirto mengatakan lewat Asian Para Games dia berkesempatan memperkenalkan masyarakat tentang dunia disabilitas. Tirto yang merupakan difabel daksa kaki kecil ini memang sehari hari menggunakan tongkat untuk melakukan aktivitas. Ia sendiri menjelaskan, para penumpang juga tak jarang bertanya tentang bagaimana aktivitas Tirto sehari-hari.

"Ya banyak yang tanya-tanya, bagaimana caranya bisa tetep aktivitas. Motor rakit di mana, pekerjaan apa. Ya saya senang, masyarakat jadi lebih paham," ujar Tirto.

Tirto menjelaskan harapannya Asian Para Games bisa membuat masyarakat berbaur. Harapannya ke depan, jika di interaksi sosial masyarkat jauh bisa lebih mengenal mereka yang difabel.

"Ya harapannya ke depan bisa lebih membaur. Masyarakat besok kalau ketemu di jalan melihat kami bukan sebuah keanehan. Jadi bisa lebih membaur dan banyak yang paham tentang aksesibilitas kita," ujar Tirto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement