Kamis 06 Dec 2018 12:06 WIB

Hamka Hamzah: Perlu Pergerakan Ungkap Pengaturan Skor

Hamka mengaku rekan-rekannya pernah ditawari untuk pengaturan skor

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Hazliansyah
Kapten Arema FC, Hamkah Hamzah memberikan keterangan pers saat ditemui di kediamannya di kawasan Ijen, Kota Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Kapten Arema FC, Hamkah Hamzah memberikan keterangan pers saat ditemui di kediamannya di kawasan Ijen, Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kapten Arema FC, Hamka Hamzah menceritakan bagaimana sulitnya menangkap pelaku pengaturan skor sepakbola Indonesia. Kesulitan dapat terjadi karena kurangnya bukti yang bisa menguatkan dugaan terhadap oknum tersebut.

Hamka menceritakan pengalaman para pemain Borneo FC di 2015 yang sempat berbicara dengan mafia pengaturan skor. Rekan-rekannya telah ditawari sejumlah uang, bahkan sempat bertemu.

"Tapi dua hari kemudian lepas, tidak ada berita lagi," kata Hamka Hamzah, kemarin.

Melihat fakta ini, Hamka menilai, solusinya bukan sekadar berbicara di stasiun televisi. Tapi perlunya pergerakan.

Pemberantasannya harus melibatkan berbagai komponen seperti aparat hukum, pemerintah dan induk organisasi. Sebab, menghadapi kasus besar tersebut tidak bisa dilakukan satu pihak seperti PSSI semata.

"Jangan salahkan PSSI kalau tidak bisa bergerak, mereka pasti gerak, cuma/ memang agak susah (menghadapinya)," ujar Hamka.

Menurut Hamka, permasalahan pengaturan skor sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga negara luar seperti Malaysia. Namun kasus di negara tersebut tidak separah di Indonesia. Pelaku suap langsung ditangkap aparat hukum Kerajaan Malaysia.

Hamka berpendapat, PSSI perlu meniru tindakan yang dilakukan Malaysia terhadap pelaku suap di sepakbola. Dalam hal ini setidaknya bekerja sama dengan kepolisian dan pemerintah. Upaya ini diharapkan menghilangkan kasus tersebut secara perlahan-lahan ke depannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement