REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Nasib kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, menjadi perbincangan. Dalam laga the Blues kontra Tottenham Hotspur pada ajang Liga Primer Inggris, Kepa duduk manis di bangku cadangan.
Pelatih Chelsea Maurizio Sarri lebih mempercayakan Willy Cabalero. Keputusan Sarri buntut dari kejadian di Stadion Wembley, beberapa hari lalu.
Pada awal pekan ini, Kepa turut memperkuat London Biru menghadapi Manchester City di final Piala Liga. Menjelang perpanjangan waktu berakhir, ia membuat kehebohan.
Saat itu skor di Stadion Wembley, Senin (25/2) dini hari WIB masih imbang 0-0. Pelatih Maurizio Sarri melihat penjaga gawang asal Spanyol itu kesakitan.
Dalam situasi genting lantaran terus diserang, Sarri membuat keputusan cepat. Ia berencana menarik Kepa. Apa yang terjadi? Eks Athletic Bilbao itu menolak diganti.
Padahal papan digital menunjukkan nomor punggungnya sebagai pemain yang harus keluar. Caballero pun telah bersiap-siap. Belakangan, baik Sarri maupun Kepa mengaku terjadi kesalahpahaman.
Pihak medis yang memeriksa menyimpulkan tidak terjadi apa-apa dengan sang kiper. Sehingga, kiper tersebut memilih melanjutkan pertandingan.
Namun tetap saja tindakannya dinilai tidak profesional. Pasalnya, Sarri memiliki wewenang untuk menentukan line-up pemainnya.
Dari rentetan insiden di atas, sang pelatih tidak memasang Kepa di laga kontra Spurs. "Saya pikir ini keputusan tepat. Ia harus membayar semuanya untuk klub dan tim," kata Sarri dikutip dari laman resmi the Blues.
Sarri menegaskan, setelah derbi London ini, semua akan kembali seperti biasa. Menurut dia, Kepa tetap menjadi kiper nomor satu Chelsea.
Sarri memahami di usia yang masih 24 tahun, sangat wajar pemain membuat kesalahan. Ia berjanji bakal menurunkan jagoan skuat Matador di satu dari dua pertandingan ke depan. "Dia tetap menjadi penjaga gawang pilihan pertama saya. Sekarang bagi saya tidak ada pertanyaan lagi," jelas dia.
Dalam laga kontra Spurs, Chelsea digdaya. Pasukan London Biru unggul 2-0 dalam duel yang berlangsung di Stadion Stamford Bridge, London, Kamis (28/2) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
