Jumat 01 Mar 2019 03:16 WIB

Fan Roma Dihukum 3,5 Tahun karena Serang Penggemar Liverpool

Simone Mastrelli, nama fan Roma itu, menyerang pendukung Liverpool di luar Anfield.

Fan klub menyalakan suar di atas mobil polisi menjelang pertandingan semifinal leg pertama Liga Champions antara Liverpool kontra AS Roma di Liverpool.
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Fan klub menyalakan suar di atas mobil polisi menjelang pertandingan semifinal leg pertama Liga Champions antara Liverpool kontra AS Roma di Liverpool.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang penggemar AS Roma harus menerima hukuman berat dipenjara selama tiga setengah tahun. Simone Mastrelli, nama fan Roma itu, menyerang pendukung Liverpool di luar Stadion Anfield, Liverpool, April lalu, dan meninggalkannya dengan cedera otak yang parah.

Hukuman ini dijatuhkan setelah pria 30 tahun itu menjalani pengadilan di Preston Crown, Inggris, Kamis (28/2).

Baca Juga

Mastrelli mengaku bersalah atas serangan terhadap Sean Cox, 53, sebelum pertandingan semifinal Liga Champions, leg pertama antara Liverpool kontra Roma.

Mastrelli diekstradisi bulan lalu atas Surat Perintah Penangkapan Eropa. Hakim Mark Brown mengatakan Mastrelli terbukti bersalah telah menghancurkan kehidupan orang yang tidak bersalah dan keluarganya.

Presiden AS Roma James Pallotta, yang memberikan sumbangan pribadi sebesar 50 ribu euro untuk biaya medis dan rehabilitasi Cox pada April lalu, menggambarkan serangan terhadap Cox sebagai "kebodohan yang paling menjijikkan".

Anak perempuan Cox, Shauna memberikan kesaksian di pengadilan bahwa ayahnya pergi menonton pertandingan dengan saudara lelakinya tetapi tidak pernah pulang. Ternyata, mereka kemudian mendapati ayahnya yang orang Irlandia itu mendapatkan serangan.

"Serangan kejam dan tak beralasan ini terhadap Ayah meninggalkannya dalam situasi yang mengerikan. Masa depannya tidak pasti dan kami tidak tahu bagaimana dia akan maju dan itu benar-benar menakutkan kami," katanya.

"Fokusnya sekarang adalah mendapatkan perawatan yang tepat yang dia butuhkan."

 

sumber : REUTERS
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement