Rabu 03 Jul 2019 15:31 WIB

Timnas AS Pecahkan Rekor Piala Dunia Wanita

Sejak awal turnamen, AS sudah memegang sejumlah rekor.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Alex Morgan
Foto: en.africatopsports.com
Alex Morgan

REPUBLIKA.CO.ID, LYON -- Amerika Serikat (AS) memecahkan rekor Piala Dunia Wanita usai lolos ke final tiga kali berturut-turut. Lolosnya AS ke final setelah pasukan Jill Ellis itu mengalahkan Inggris 2-1 di semifinal. Padahal, AS saat itu tak diperkuat pemain andalannya Megan Rapinone.

Sejak awal turnamen, AS sudah memegang rekor mulai dari margin kemenangan terbesar dalam sejarah Piala Dunia, gol tercepat di Piala Dunia Wanita, serta rekor gol Alex Morgan yang membuat AS menyelesaikan fase grup dengan sempurna.

Pertandingan semifinal memberikan AS rekor baru dari Piala Dunia sebelumnya. Bukan hanya karena kemenangan beruntun yang fantastis, tapi juga memenangkan semua pertandingan yang membuat skuat Paman Sam meraih kemenangan beruntun paling banyak dalam sejarah Piala Dunia Wanita dengan 11 kemenangan, mengalahkan Norwegia.

AS sebenarnya sudah memecahkan rekor dengan lolos ke perempat final delapan kali dalam delapan Piala Dunia. ''Saya merasa seperti kami tidak pernah menempuh jalan yang mudah ke final di turnamen ini,'' ujar Alex Morgan dikutip dari ESPN, Rabu (3/7).

Sementara, pelatih timnas wanita Inggris, Phil Neville mengatakan, paling tidak timnya sudah mengetuk pintu ke final. Apalagi, ia yakin timnya masih dapat melakukan yang lebih baik dari pertandingan tersebut.

Menurut Neville, laga melawan AS adalah pertandingan 90 menit paling memikat karena ia terlibat di dalamnya sebagai juru taktik. ''Itu adalah tempat yang diinginkan pemain saya dan itu adalah apa yang saya inginkan. Kami telah mengetuk pintu (final) sekarang,'' kata Neville.

Neville mengaku tak harus bersedih dan meminta maaf kepada para pemain dan dirinya sendiri. Sebab ia yakin Inggris telah menjadi lebih baik dan dua atau tiga langkah lagi menuju tim terbaik di dunia. ''Tujuannya adalah menjadikan kami yang terbaik, seperti Amerika. Kami hanya perlu waktu sedikit lagi dan saya tidak akan berhenti sampai mendapatkan tujuan,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement