Kamis 22 Aug 2019 07:58 WIB

Popovich: Australia Ancaman Utama di FIBA World Cup 2019

Australia berharap untuk mengakhiri 55 tahun tanpa pernah menang dari tim AS.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Gregg Popovich
Foto: EPA-EFE/JASON SZENES
Gregg Popovich

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE --  Pelatih timnas basket Amerika Serikat (AS), Gregg Popovich, melihat Australia sebagai ancaman dalam perebutan gelar juara di Piala Dunia Basket FIBA World Cup 2019. Event ini akan digelar mulai 31 Agustus mendatang di China.

Popovich akan segera mengetahui seberapa besar ancaman tersebut ketika kedua tim akan bertemu Kamis (22/8) dalam pertandingan pertama uji coba dari dua laga yang akan dimainkan di Melbourne, Australia. Diperkirakan, laga ini akan membuat rekor dengan menyedot sekitar 50 ribu penggemar basket di Australia yang akan memenuhi Stadion Marvel. Laga kedua dijadwalkan pada hari Sabtu (24/8).

"Ancaman besar, sangat besar. Mereka adalah salah satu tim yang dapat memenangkan semuanya, tanpa keraguan. Saya tidak mengatakan itu karena saya di sini. Itu hanya fakta," Kata Popovich seperti dilansir dari laman ESPN, Kamis (22/8). "Mereka sudah dekat selama beberapa tahun, dan mereka lapar. Mereka berbakat. Mereka memiliki ketangguhan dan fisik untuk mengikutinya. Saya pikir mereka adalah salah satu pesaing utama tanpa keraguan.''

Tim AS kali ini minim bintang NBA, setelah sejumlah pemain mengundurkan diri dari timnas. Hanya tersisa Kemba Walker, Khris Middleton, dan Brook Lopez yang bergabung untuk lima penampilan NBA All-Star. Jumlah ini kontras dibandingkan dengan skuat AS di olimpiade terakhir yang memiliki 33 pemain bintang NBA.

Tetapi Walker, yang bulan lalu bergabung dengan Boston Celtics setelah delapan musim di Charlotte, mengatakan, kritik terhadap tim AS memacu para pemainnya menjelang perebutan gelar di China. "Kami tidak peduli. Kami ingin berada di sini dan menyediakan waktu untuk berada di sini dan kami menganggap itu sebagai motivasi," kata Walker.

Walker mengatakan, ia serta bintang Utah Jazz Donovan Mitchell dan guard Celtics lainnya Marcus Smart akan berbagi tugas sebagai kapten. "Saya bangga menjadi seorang pemimpin dan orang-orang melihat saya dan saya di sini untuk mengatur tempo dan membawa pengalaman dan energi saya,'' jelasnya.

Australia berharap untuk mengakhiri 55 tahun tanpa pernah menang dari tim AS. Dari 25 kali laga yang pernah dijalani sejak tahun 1964, Australia belum pernah menang satu sekali pun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement