REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Karier internasional Karim Benzema terputus tanpa ada kejelasan sejak 2015 lalu. Benzema dicoret dari timnas Prancis karena diduga terlibat dalam kasus pemerasan terhadap pemain Prancis Mathieu Valbuena.
Karena dianggap melakukan tindakan yang berpotensi merusak suasana ruang ganti Les Bleus, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) memutuskan mencoret nama Benzema dari tim yang saat itu dijagokan buat ikut di perhelatan akbar Piala Eropa 2016. FFF saat itu akan menangguhkan status striker Real Madrid tersebut hingga kasusnya berkekuatan hukum tetap.
Sudah empat tahun berlalu, Benzema tidak pernah lagi mendapat panggilan membela Prancis. Benzema hanya menjadi penonton di rumah selama Piala Dunia 2018 saat Prancis menjadi juara di Rusia.
Hal tersebut mungkin membuat Benzema geram. Performa pemain keturunan Aljazair tersebut terbilang konsisten. Benzema selalu berhasil menyarangkan lebih dari 2 digit gol buat Madrid permusim.
Dikutip dari Marca, Ahad (17/11) Benzema mengancam akan pindah warga negara agar dapat melanjutkan kariernya di pentas internasional. "Jika anda berpikir saya sudah selesai (bersama Prancis) biarkan saya bermain buat negara lain. Lihat saja nanti," kata Benzema melalui akun twitternya.
'Gertakan' ini ditujukan Benzema kepada Presiden FFF Noel le Graet. Sebelumya Le Graet mengatakan pintu timnas Prancis sudah tertutup rapat buat Benzema. Selain karena kasus Valbuena, timnas Prancis juga sudah punya sederet striker hebat seperti Antoine Griezmann Olivier Giroud dan lain-lain.
"Benzema pemain hebat. Kualitasnya sudah terbukti. Tapi dia sudah selesai dengan Prancis," ujar le Graet.
Lahir di Lyon, Prancis, Benzema juga masih memiliki darah Aljazair dari orang tuanya. Selama Piala Afrika 2019, Benzema selalu memamerkan bahwa dirinya adalah pendukung sejati Aljazair. Dia pernah mengungkapkan kebanggaany melihat Aljazair menjadi juara Piala Afrika 2019.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
