Rabu 27 Nov 2019 22:00 WIB

Pelatih Bhayangkara Minta Liga 1 Sesuaikan Teknologi

Paul melihat masih banyak kekeliruan yang dilakukan wasit dan ofisial pertandingan.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster (kedua dari kiri) dalam konferensi pers sebelum laga kontra Arema FC di Stadion PTIK Jakarta, Selasa (26/11).
Foto: Republika/Muhammad Ikhwanuddin
Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster (kedua dari kiri) dalam konferensi pers sebelum laga kontra Arema FC di Stadion PTIK Jakarta, Selasa (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Bhayangkara FC, Paul Munster, mengritik kepemimpinan wasit Liga 1 secara keseluruhan. Ia meminta penyelenggara liga untuk menyesuaikan teknologi dalam setiap pertandingan.

Eks penggawa Slavia Praha itu berharap ada layar kecil di sisi lapangan untuk memutar ulang momen-momen penting. Menurutnya, layar itu dapat membantu wasit mengambil keputusan yang adil bagi kedua tim.

"Tidak perlu serumit VAR, tapi ada kamera kecil untuk melihat membantu keputusan, dan keputusan yang berkaitan dengan gol, offside, atau diving. Ada bukti streaming dan lain-lain, tapi kenapa mereka (penyelenggara liga) tidak belajar dari pertandingan yang sudah berjalan," kata Munster, Rabu (27/11).

Munster mengaku banyak dirugikan oleh keputusan pemimpin pertandingan yang dianggap keliru. Saat Bhayangkara FC menghadapi Madura United beberapa waktu lalu, ia kecewa terhadap sikap asisten wasit yang mengesahkan gol pemain lawan, Aleksander Sakic, meski terjebak offside.

Saat menyaksikan pertandingan tim lain, Paul juga melihat masih banyak kekeliruan yang dilakukan wasit dan ofisial pertandingan. Paul meminta penyelenggara untuk mendengarkan masukan pada wasit meski dirinya baru menangani Bhayangkara sejak September lalu. "Itu memang salah satu keluhannya, dan itu terjadi di setiap pertandingan tidak hanya pertandingan Bhayangkara saja, tim lain juga," ujarnya.

Selain itu, Munster berharap ada pertemuan antara perangkat pertandingan seperti wasit, perwakilan pemain, dan pelatih yang diampu penyelenggara liga untuk membicarakan penerapan teknologi di kasta tertinggi Liga Indonesia. "Ini sudah mau tahun 2020 tapi kenapa mereka tidak memakai teknologi untuk membantu kinerja. Saya harap ada pertemuan untuk membicarakan hal ini," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement