Senin 06 Jan 2020 02:00 WIB

Patung Ibrahimovic di Swedia Dirobohkan Orang tak Dikenal

Padahal, tahun ini merupakan penanda 20 tahun debut Ibrahimovic bersama Malmo.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Zlatan Ibrahimovic
Foto: EPA-EFE/Johan Nilsson
Zlatan Ibrahimovic

REPUBLIKA.CO.ID, MALMO -- Patung Zlatan Ibrahimovic di depan Stadion Malmo FF, Swedia, kembali dirusak. Kali ini dirubuhkan oleh orang tak dikenal hingga tergeletak di tanah.

Patung itu ditemukan tak utuh pada Ahad (5/1) dini hari waktu setempat. Vandalisme terhadap patung Ibrahimovic sudah berkali-kali terjadi. Sebulan yang lalu, patung Ibrahimovic juga dipatahkan di bagian hidungnya.

Baca Juga

Seperti diberitakan BBC Sports, perusakan patung Ibrahimovic terjadi karena yang bersangkutan berinvestasi di klub rival, November lalu. Striker berusia 38 tahun itu membeli 25 persen saham Hammarby yang finis di urutan tiga klasemen sekaligus menjadi saingan Malmo.

Setelah kabar soal pembelian saham mencuat, suporter Malmo langsung bereaksi dengan merusak patung perunggu setinggi 3,5 meter tersebut. Kepada patung itu, para perusak mencoret-coret, mengalungkan dudukan toilet di bagian tangan, membungkus kepala patung dengan kantong plastik, lalu membakarnya.

Padahal, tahun ini merupakan penanda 20 tahun debut Ibrahimovic bersama Malmo. Sang pembuat patung, Peter Linde menyatakan aksi vandalisme terhadap karyanya harus dihentikan.

Sebelumnya Ibra yakin fan Malmo ikut senang dengan usaha barunya sebagai pemilik klub saingan. Ia menyatakan, kepemilikannya di Hammarby tidak ada kaitannya dengan apa yang dia cetak semasa menjadi pemain Malmo.

"Ini tidak ada kaitannya dengan MFF. Ketika itu tentang klub, kami bicara mengenai pesepak bola. Saya pikir mereka di Malmo menghargai ini," ujar Ibra usai membeli saham Hammarby, seperti dilansir The Sun. "Saya punya hubungan yang baik dengan MFF dan berjalan sepanjang tahun. Tapi ini tidak ada kaitannya dengan saya sebagai pemain. Saya pikir mereka juga senang dengan saya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement