Sabtu 18 Jan 2020 18:26 WIB

Tikungan 'Maut' Hendra Ahsan

Ahsan berpesan kepada Fajar/Rian agar tetap fokus di angka-angka krusial.

Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kanan) dan rekannya Mohammad Ahsan memperhatikan kok pengembalian dari arah lawannya asal China Taipei Lee Yang dan Wang Chi Lin dalam babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kanan) dan rekannya Mohammad Ahsan memperhatikan kok pengembalian dari arah lawannya asal China Taipei Lee Yang dan Wang Chi Lin dalam babak perempat final Daihatsu Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menunjukkan kematangan mentalnya menghadapi juniornya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak semifinal turnamen Indonesia Masters 2020, Sabtu (18/1). Hendra/Ahsan lolos ke babak final dengan mengalahkan Fajar/Rian dalam pertandingan tiga gim selama 46 menit.

Di gim pertama, Hendra/Ahsan langsung 'tancap gas' dengan serangan-serangannya. Sebaliknya, Fajar/Rian terlihat tidak siap dengan bola-bola Hendra/Ahsan. Pasangan yang kerap disebut Daddies ini meraih gim pertama dengan 12-21.

Fajar/Rian mempercepat permainan dan berinisiatif melakukan serangan. Fajar/Rian unggul 11-6 di paruh gim kedua. Keunggulan mereka dilanjutkan dengan 15-7 dan 17-11. Hendra/Ahsan sempat memperkecil ketinggalannya dengan 18-17 dan 19-18. Fajar/Rian mampu memaksimalkan peluang dengan meraih dua angka selanjutnya.

Di awal gim yang menentukan, Hendra/Ahsan sempat unggul dengan 3-0 dan 5-4. Fajar/Rian mampu membalikkan keadaan dengan 10-11 di paruh gim. Saat kedudukan 12-14, Fajar/Rian lengah. Hendra/Ahsan justru langsung menikung dan berbalik unggul dengan 18-14 dan memenangkan pertandingan dengan 21-17.

"Di set ketiga, kita kalah sabar, kalah berani. Mereka juga cerdik dan berani berspekulasi," kata Fajar usai pertandingan.

Senada dengan Fajar, Rian mengaku juga kalah berani di poin-poin kritis. "Sempat kena colongan bola-bola datar di poin-poin krusial, hilang poinnya juga cepat. Sangat disayangkan," kata Rian.

Ahsan berpesan kepada Fajar/Rian agar tetap fokus di poin-poin kritis. Karena Fajar/Rian kerap hilang satu poin, kemudian dilanjutkan kehilangan poin secara beruntun.

"Harusnya langsung inisiatif bagaimana menghentikan poin lawan. Banyak bertanding lagi, pasti akan berubah," kata Ahsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement