Ahad 26 Jan 2020 06:34 WIB

Kolaborasi PSSI-ONE Championship Sapa Penggemar di Jakarta

Kolaborasi unik bintang sepak bola Indonesia dan para pertarung ONE Championship.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
ONE Championship menggelar kegiatan Meets and Greets di Gandaria City Mall, Jakarta, Sabtu (25/1).
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
ONE Championship menggelar kegiatan Meets and Greets di Gandaria City Mall, Jakarta, Sabtu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ONE Championship menggelar kegiatan "Meets and Greets" di Gandaria City Mall, Jakarta, Sabtu (25/1) menjelang laga perdananya ditahun 2020 bertema "ONE: Warriors Code" yang akan berlangsung di Istora Senayan Jakarta pada Jumat, 7 Februari 2020. Pada acara tersebut atlet One Championship, Priscilla Hertati Lumban Gaol dan Adrian Mattheis hadir untuk bertemu dengan para penggemar.

 

Selain itu, sebagai bentuk kerjasama dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), turut hadir pula pemain tim nasional (Timnas) sepakbola Indonesia Zahra Muzdalifah dan Firza Andika. Pada kesempatan tersebut, para atlet memberikan motivasi dan bercerita pengalaman mereka selama menggeluti bidang masing-masing. Selain itu, para atlet juga menunjukkan beberapa teknik dasar dari bidang olahraga yang mereka geluti.

 

Petarung yang konsentrasi pada seni bela diri Wushu, Priscilla Hertati Lumban Gaol mengaku senang bisa mewakili Indonesia di panggung internasional. Beberapa kali dia tampil mewakili Indonesia di event internasional seperti Asian Games 2014 dan SEA Games 2019. Baginya, itu adalah sebuah kehormatan terbesar. "Memperlihatkan keahlian dan membuktikan setiap hari bahwa orang Indonesia benar-benar berkelas dunia dalam kompetisi internasional, itu merupakan kehormatan sekaligus istimewa buat saya," kata Priscilla, di Gandaria City, Sabtu (25/1).

 

"Saya merasakan rasa persatuan yang tak tergoyahkan. Saya senang bahwa seni bela diri dan sepakbola dapat hadir bersama disini sebagai satu kesatuan," tambah dia.

 

Priscilla telah menggeluti seni bela diri Wushu sekitar 11 tahun. Bahkan sebagai perempuan, dia mengaku pernah bertentangan dengan kedua orang tuanya saat memilih jalan menjadi seorang petarung. "Orang tua kita gak mau anak-anaknya ikut bela diri yang keras. Saya ingin menunjukkan bahwa semua itu tidak seperti apa yang mereka pikirkan. Ketika saya mencoba menjelaskan mereka tetep tak setuju sampai saya akhirnya menunjukkan prestasi saya," kata dia.

 

"Saya ingin membuktikan bahwa beladiri ini bukan kasar dan tidak manusiawi sampai akhirnya sekarang orang tua saya sudah support," tambah dia.

 

Senada dengan itu, Adrian Mattheis mengaku senang bisa menunjukkan keterampilan seni bela diri di depan para penggemar. Sebagai atlet profesional dari Indonesia, dia mengatakan akan terus bekerja keras untuk membuat masyarakat Indonesia bangga. "Saya lebih termotivasi lagi sekarang untuk membawa kehormatan dan kemenangan bagi Indonesia dalam setiap penampilan," kata Adrian.

 

ONE Championship dan PSSI bekerjasama untuk menumbuhkan sinergi yang harmonis antara olahraga dan pengembangan atlet di Indonesia dengan memperjuangkan nilai-nilai dari seni bela diri sejati seperti integritas, kerendahan hati, kehormatan, rasa hormat, keberanian, disiplin, dan kasih sayang dalam semangat permainan yang adil, persatuan, dan persahabatan yang diwujudkan oleh Tim Nasional Indonesia.

 

Zahra Muzdalifah mengaku senang dan merasa terhormat bisa berpartisipasi pada acara ini. Menurutnya, acara seperti ini bisa memberi motivasi kepada anak-anak muda Indonesia. Memang, kata dia, untuk menjadi atlet bukan hal yang mudah. "Harus mempunyai mental dan motivasi yang tinggi serta disiplin dalam hal apapun demi lambang garuda di dada," kata Zahra.

 

Senada dengan itu, pemain Timnas sepakbola Indonesia, Firza Andika mengatakan pilihan untuk menjadi atlet adalah sebuah pilihan penuh tanggung jawab karena menjadi wakil bangsa dan negara untuk dapat selalu menunjukkan yang terbaik. "Saya sangat bangga berada disini menjadi representasi dari rekan, senior dan adik-adik atlit sepakbola nasional," tutur Firza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement