Kamis 06 Feb 2020 08:36 WIB

Christian Eriksen Merasa Jadi Kambing Hitam di Tottenham

Vonis buruk pada Eriksen terjadi karena pernah mengutarakan niat cari tantangan baru.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Christian Eriksen
Foto: AP/Luca Bruno
Christian Eriksen

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Christian Eriksen baru saja hengkang dari Tottenham ke Inter Milan di bursa transfer Januari seharga 16,9 juta pounds. Ia mengungkapkan salah satu alasan kepergiannya lantaran tak lagi betah bersama the Spurs.

Eriksen blak-blakan menyebut dirinya seolah jadi kambing hitam jika Tottenham tampil buruk. Salah satunya saat dikalahkan Liverpool 0-2 di final Liga Champions musim lalu.

Baca Juga

Tercatat, pemain asal Denmark itu sudah bermain selama 6,5 tahun bersama the Spurs. Total ia tampil sebanyak 305 kali dan mencetak 69 untuk mantan klubnya itu.

"Jika kontrak Anda tinggal sebentar lagi, Anda akan jadi kambing hitam seolah Anda yang jahat. Saya disalahkan untuk banyak hal," ujar Eriksen dilansir dari BBC pada Kamis (6/2). "Di Inggris, saat kontrak Anda tinggal sebentar lagi, maka rasanya seperti diusir. Anda harus pergi. Terakhir saya memainkan 30 laga seperti laga perpisahan."

Vonis buruk terhadap Eriksen terjadi lantaran pernah mengutarakan niat mencari tantangan baru. Pernyataan pesepak bola berusia 27 tahun itu mengundang reaksi keras fan. Padahal ia hanya ingin jujur. Apalagi kontraknya seharusnya memang bakal habis akhir musim ini.

"Saya merasa harus jujur. Saya tak ingin menyembunyikan apapun seperti pesepak bola lain lakukan. Semua orang punya prinsip berbeda. Saya ini jujur, saya mengatakannya dengan jelas," tutur Eriksen.

Eriksen mengakui kejujurannya soal niat pindah mengubah cara pandang orang terhadapnya. Ia merasa seolah dicecar pertanyaan 'kapan anda pindah?' atau 'apa dia tidak jadi pindah?'. Eriksen risih dengan sikap seperti itu padanya. "Bahkan fan di jalanan seolah memberi salam perpisahan, padahal saya masih di sana (London) waktu itu. Tentu ini jadi aneh," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement