Sabtu 08 Feb 2020 23:20 WIB

Misi Real Madrid dan Barca Hapus Kecewa di La Liga

Baik Barcelona dan Real Madrid gagal melewati adangan lawannya di Copa del Rey.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
FC Barcelona dan Real Madrid
FC Barcelona dan Real Madrid

REPUBLIKA.CO.ID, PAMPLONA -- Untuk pertama kalinya sejak 29 Mei 1955, atau 65 tahun lalu, Barcelona dan Real Madrid sama-sama tersingkir di pentas Copa del Rey pada hari yang sama. Apabila pada gelaran Copa del Rey, yang saat itu masih bertajuk Copa del Generalismo, Madrid dan Barcelona sama-sama terhenti di babak semifinal, pada musim ini.

Dua klub raksasa Spanyol itu mesti puas menutup kiprahnya di babak perempat final Copa del Rey. Baik Barcelona dan Real Madrid gagal melewati adangan lawannya masing-masing pada Jumat (7/2) dini hari WIB. Beberapa jam setelah Real Madrid disingkirkan Real Sociedad usai menyerah 3-4, Barcelona menyerah di tangan Athletic Bilbao, 0-1.

Baca Juga

Akhirnya, tidak hanya mengulangi catatan sejarah pada 1955, untuk pertama kalinya di pentas Copa del Rey sejak musim 2009/2010, tidak ada Barcelona atau pun Real Madrid di babak semifinal.

Namun, kekecewaan ini mesti segera bisa dilupakan dua tim tersukses di pentas La Liga Spanyol tersebut. Pasalnya, kurang dari tiga hari setelah tersingkir, Barcelona dan Real Madrid sudah harus melanjutkan kiprah di kancah La Liga. Misi serupa, untuk bisa bangkit dari kekalahan dan kekecewaan ini, diusung Barcelona dan Real Madrid pada jornada ke-23.

Sama-sama melakoni laga tandang, Real Madrid bakal melawat ke markas Osasuna di Stadion El Sedar, Ahad (9/2) malam WIB, sedangkan Barcelona akan bertandang ke kandang Real Betis, Stadion Benito Villamarin, Senin (10/2) dini hari WIB. Tuntutan raihan poin maksimal di laga ini pun kian besar buat kedua tim apabila menilik persaingan dalam perebutan posisi teratas klasemen sementara La Liga.

Hingga pekan ke-22, Madrid masih unggul tiga poin atas Barcelona. Keberhasilan Los Blancos memuncaki klasemen sementara La Liga ini tidak terlepas dari menjaga konsistensi. Sebelum akhirnya dibekuk Real Sociedad, Madrid sempat mengemas 20 laga tidak terkalahkan di semua ajang.

Secara khusus di pentas La Liga, Madrid belum terkalahkan dalam 13 laga terakhir. Bahkan, di empat laga terakhir di kancah La Liga, Madrid memetik kemenangan beruntun.

Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, mengakui, tersingkir dari gelaran Copa del Rey musim ini memang begitu menyakitkan. Apalagi, Madrid tersingkir dan dikalahkan Real Sociedad kala melakoni laga kandang. Namun, kekakalahan ini tidak akan mengubah fokus dan ambisi Los Blancos untuk menambah raihan trofi pada musim ini, termasuk dengan menjaga posisi di puncak klasemen semenetara La Liga.

''Kami masih memiliki kemampuan untuk bisa bangkit. Kekalahan di laga ini tidak akan mengubah apapun. Kami masih memiliki laga berikutnya, dan saatnya untuk kembali fokus di La Liga, karena itu yang saat ini paling penting,'' kata Zidane sepeti dikutip laman resmi klub, tengah pekan ini.

Pelatih asal Prancis itu menegaskan, telah belajar dari kekalahan timnya dari Real Sociedad. Kebobolan dua gol hanya dalam rentang waktu dua menit pada pertengahan babak kedua menjadi catatan tersendiri buat Zidane. ''Kami gagal mengawali laga dengan intensitas tinggi. Pun dengan tidak adanya tekanan yang kami berikan pada babak pertama. Kondisinya kian buruk dengan berbagai kesalahan di lini belakang,'' jelas Zidane.

Di laga kontra Osasuna, Zidane agaknya bakal kembali menempatkan komposisi terbaik di line up Madrid. Casemiro, yang absen di laga kontra Sociedad, akan kembali tampil. Kehadiran Casemiro ini akan ditopang dengan Luka Modric dan TOni Kroos. Sedangkan di lini depan, Karim Benzema akan tetap menjadi pilihan utama dan didukung dengan kehadiran Vicinius Junior dan Lucas Vazquez.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement