Senin 17 Feb 2020 00:20 WIB

Laga Panas akan Tersaji di Semifinal Piala Gubernur Jatim

Persija merupakan satu-satunya kubu yang bukan berasal dari Jatim.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Rico Simanjuntak (kedua kanan) melakukan selebrasi dengan pemain Persija Jakarta.
Foto: Antara/Saiful Bahri
Rico Simanjuntak (kedua kanan) melakukan selebrasi dengan pemain Persija Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semifinal Piala Gubernur Jawa Timur (Jatim) menyajikan dua laga panas awal pekan ini. Pertandingan empat besar akan mempertemukan rival klasik Persebaya menghadapi Arema FC. Kemudian, Persija Jakarta akan menantang Madura United.

Persija merupakan satu-satunya kubu yang bukan berasal dari Jatim. Tim undangan lainnya, Sabah FA, klub asal Malaysia yang dilatih Kurniawan Dwi Yulianto hanya mampu finis di posisi ketiga Grup A. Lalu Bhayangkara FC gagal meneruskan langkahnya karena takluk 0-3 oleh Persik Kediri.

Persija diperkirakan bakal mengandalkan ketajaman sang bomber, Marko Simic, plus bantuan Riko Simanjuntak yang kerap merangsek daerah pertahanan lawan. Kehadiran sederet wajah anyar seperti Otavio Dutra, Alfath Faathier, Evan Dimas, dan Marco Motta menjadi ancaman berarti bagi Madura United.

Meski diisi barisan pemain bintang, pelatih Persija, Sergio Farias justru memilih memasok tenaga muda ke dalam skuat asuhannya. Ia mempercayakan Resky Fandy dan Dwiki Arya saat menjadi starter kontra Arema FC.

"Saya menganalisis tim satu-satu. Kami mulai untuk laga melawan Madura United. Persija adalah tim besar, harus menekan lawan. Itu akan terjadi dalam satu musim," ujar Sergio, Ahad (16/2).

Meski tampil sebagai minoritas, Persija justru menjadi tim paling dominan di kompetisi berhadiah Rp 300 juta tersebut. Simic dan kawan-kawan merupakan tim paling produktif dengan tujuh gol dan hanya kebobolan dua kali.

Kendati demikian, pelatih Madura United, Rahmad Darmawan tak ingin tunduk pada statistik di atas kertas. Pasalnya, Madura United menembus babak gugur tanpa beban setelah lolos karena selisih gol.

"Saya memang ingin lolos. Tujuannya agar bisa menambah masa uji coba tim saya dengan kualitas tim setara Liga 1, dan tekanan atmosfer setara kompetisi sesungguhnya," kata coach RD, panggilan akrabnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement